Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Kisah Sepotong Ikan Asin di Bulan Ramadan

13 April 2022   04:27 Diperbarui: 13 April 2022   04:35 1108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar ikan asin dok pribadi

Kenangan semasa Kami tinggal di desa Petumbak Deli Serdang Pinggiran kota Medan 

Pada tahun 1965 kami berangkat ke Medan untuk mencoba mengubah nasib  Sesampai di Medan suami berusaha menjadi pedagang antar kota. Yakni   Padang dan  Medan  membawa makanan kaleng dari Padang ke Medan dan dari Medan ke Padang membawa permen yang dulu disebut ;" Bonbon" .Tetapi karena suami sama sekali tidak berpengalaman  maka usaha suami gagal total .

Akhirnya kami mencari pekerjaan yang dibantu teman yang dulu di Padang Kami pamitan dengan tante dimana kami selama ini numpang tinggal yakni di jalan Gandhi no 39 F kota Medan  Saya dan suami diterima sebagai karyawan  PT Pikani .Sejak saat itu kami sudah menetap di desa Petumbak komplek PT Pikani  yang lokasinya 34 kilometer dari kota Medan Pada  tahun  1965 saya sudah hamil putra pertama kami. 

Ngidam Ikan Asin 

Suatu hari  dibilang Puasa , tetangga kami yaitu isteri pak Yunan , teman sejawat di kantor memasak ikan asin . Baunya sedap sekali membuat saya ngiler tapi tak berani meminta pada Bibi  Yunan . Walaupun tahu kami non Muslim tapi terkadang Bibi Yunan mengantarkan Kolak pada waktu mereka berbuka puasa.  Saya diperlakukan seperti anaknya sendiri .

Tapi untuk meminta tentu saja saya malu. Bersyukur kepada Tuhan  alangkah beruntungnya saya ,karena tiba tiba Bibi Yunan datang membawa ikan asin  ke pemondokan kami yang jaraknya hanya beberapa meteran .Bibi  memberikan pada saya sambil tersenyum dan   berkata : "Ini untuk yang ngidam ,tidak baik kalau tidak kesampaian ngidamnya nanti anaknya meleleh liurnya"Alangkah berterima kasihnya saya pada Bibi  Yunan  Bagaimana Bi Yunan tahu bahwa saya ngidam ikan asin saya sungguh tidak tahu 

bersama teman teman Medan dok pribadi
bersama teman teman Medan dok pribadi

Bertemu Bibi Yunan  46  Tahun Kemudian 

Sepuluh tahun yang lalu yaitu ditahun 2012 ketika kami kembali ke Medan membawa acara Penyembuhan.Ketika  kami siaran di TVRI Medan ada yang menanyakan lewat telpon kepada Pembawa  acara :" Apakah Bapak Tjiptadinata Effendi  dan ibu Roselina dulu pernah tinggal di Petumbak ?" 

Kami langsung membenarkan  dan balik bertanya siapa yang menanyakan hal ini. Keesokan harinya kami   dikunjungi beberapa orang dari desa Petumbak. Ketika kami melihat ada yang rasa rasa kami kenal ternyata Bibi Yunan bersama puteranya yang bernama Herman datang  dari Petumbak. Tentu saja kami sambut dengan penuh kegembiraan dan mempersilakan Herman  untuk ikut lokakarya secara gratis ,sedangkan Bibi sudah tua sekali hanya mengikuti penyembuhan saja.Menurut Herman yang dulu sewaktu kami di Patumbak masih SD kini sudah jadi Ayah dari 2 orang anak Pertemuan yang sungguh merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami berdua 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun