Venezia
Dari taman bunga  kini tiba tiba saya ingat  tentang  kunjungan kami  ke Venezia  . Karena itu sesuai judul " Merajut yang tercecer" maka saya coba melukiskan kisah perjalanan kami yang dulu terlupa di ceritakan .Â
Tentang pernak pernik pengurusan Paspor yang rumit tidak perlu diceritakan lagi, karena sudah pernah ditulis  .Begitu juga pengalaman selama belasan jam penerbangan juga sudah pernah saya sampaikan .Â
Kami mendarat di  Internasional Air Port  Marcopolo di Venezia dan sudah ditunggu adik saya Magaretha serta suaminya Sandro. Tentu saja merupakan pertemuan yang sangat menggembirakan hatiÂ
Margaretha adalah adik kandung saya yang nomor 5 .Â
Langsung kami diajak menuju kediaman mereka dengan mobil yang dikendarai Sandro.Setelah sampai istirahat dulu karena perjalanan dari Sydney ke Venezia membutuhkan 17 jam penerbangan. Dengan menumpang pesawat Qantas AirlineÂ
Kemudian kami menumpangi kereta api yang menuju Venezia Santa Lucia  . Setiap kali kami berdua berkunjung ke Italia, selalu tidak dibiarkan membayar apapun oleh adik kami.Â
Venezia yang ramai dikunjungi wisatawanÂ
Venezia ini tidak pernah sepi  selalu ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun Mancanegara.Terlihat banyak pedagang Kaki Lima menjajakan dagangan mereka berupa souvenir yaitu baju kaos ,topeng mini sampai besar ukuran orang dewasa dan banyak lagi hasil karya yang dipamerkan.Â