Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menuai Apa yang Kami Tabur (Seri 47)

22 Maret 2021   04:18 Diperbarui: 22 Maret 2021   05:51 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istirahat sebentar di pinggir Kanal(dok pribadi)

Masih di Amsterdam

Kami diajak Ie Yet dan suami om Ronald untuk mengelilingi Amsterdam dengan kapal wisata yang memang khusus diperuntukan bagi kepentingan wisata air disini .Kanal Amsterdam ini ramai dikunjungi wisatawan yang ingin mengelilingi kanal sambil duduk santai menikmati pemandangan yang indah sepanjang Kanal.

Kanal ini terkenal panjangnya hampir 100 km Untuk sampai kesini  kami cukup naik kereta api dan berhenti di Central Train Station .Dari sini hanya berjalan kaki beberapa menit , maka kamipun tiba dipinggir Kanal.Kelihatan disepanjang jalan ini banyak sepeda yang mendominasi jalan yang sempit karena masih mempertahankan gaya dan arsitektur zaman dulu. Tampak gedung gedung disini tetap dijaga keasrian seluruh bangunan bersejarah disepanjang jalan.

Menurut Ronald jumlah sepeda disini mungkin melebihi jumlah penduduk Setiap orang disini mempunyai sepeda dan ada yang mempunyai lebih dari satu sepeda. Hal ini sudah merupakan diri khas Amsterdam.

boat yang sudah tidak beroperasi dijadikan tempat tinggal terapung(dok pribadi)
boat yang sudah tidak beroperasi dijadikan tempat tinggal terapung(dok pribadi)

Beberapa Pilihan

Untuk menumpang  kapal wisata ini ada berapa pilihan . Kami memilih tiket 11 Euro perorang yang kalau dikalkulasikan dalam bernilai sekitar Rp150.000,--.Kemudian menaiki boat yang dipandu oleh kapten yang merangkap sekaligus sebagai guidenya.Begitu kita masuk ke boat terasa lega karena ada tempat duduk yang rapi, dengan meja didepan untuk tempat barang bawaan atau minum kopi.Sebagian penumpang memilih duduk diajungan supaya leluasa mengambil foto.

boat yang membawa penumpang keliling kanal(dok pribadi)
boat yang membawa penumpang keliling kanal(dok pribadi)
Sang Kapten Mathew, pria yang mengaku warga asli di Amsterdam ini menberi keterangan dalam dua bahasa,yaitu Belanda dan Inggeris. Kami bisa mengerti apa yang diterangkannya tanpa minta penjelasan dari Ronald .Menurut Mathew Kanal ini dibangun abad 17 dan dioperasikan sebagai destinasi wisata air yang ternyata diminati orang,karena rata rata setahun mendapat kunjungan mencapai 7 juta orang.

Berfoto dipinggir Kanal sementara menunggu boat yang akan kami naiki(dok pribadi)
Berfoto dipinggir Kanal sementara menunggu boat yang akan kami naiki(dok pribadi)
Disepanjang Kanal terlihat rumah rumah terapung  yang asalnya boat yang sudah tidak layak membawa penumpang .Dijadikan rumah tempat tinggal yang terapung  dan tertata rapi. Persis seperti di  Hongkong Yang tidak ada disini hanyalah  floating restaurant .

Kami mengelilingi Kanal dan melewati banyak terowongan Disepanjang perjalanan dan tiap 5 menit berpapasan dengan boat lain yang juga membawa penumpang.Kapten menerangkan gedung gedung disekitar perjalanan yang padat nama serta pendiriannya yang tak sempat saya catat saking banyaknya.Sewaktu mengelilingi Kanal terpikir oleh saya ,alangkah baiknya bila di Jakarta kali Ciliwung juga dimanfaatkan seperti ini,kapan ya?

Tempat turun dan naik penumpangn ke boat(dol pribadi)
Tempat turun dan naik penumpangn ke boat(dol pribadi)
Kesimpulan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun