Menuju gunung Fuji
Ketika kami menuju ke Gunung Fuji dengan naik kereta api kami melihat dari jendela kereta puncak gunung yang indah ditutupi salju
Ketika kakak suami yang duduk disisi lain ingin melihat ternyata sudah ditutupi awan . Puncak tersebut ditutupi awan yang tebal sehingga tidak kelihatan sama sekali.
Travelling bersama dengan keluarga lainnya,walaupun keluarga kakak suami sendiri tentu saja tidak bisa sebebas bila travelling dengan keluarga sendiri. Dari mulai memilih restoran tentu harus minta persetujuan dari kakak ipar dan keluarga. Belum lagi anak anak mau berhenti untuk beli jagung  ,sementara keluarga  kakak ipar ingin beli makanan lainnya
Disinilah kedewasaan saya sebagai seorang isteri diuji. Kalau hanya mau mengikuti maunya saya ,maka liburan menjadi tidak berartiÂ
Kesimpulan:
Ternyata hidup ini sungguh merupakan proses pembelajaran diri tak bertepi  Sebagai seorang wanita sejujurnya maunya saya banyak. Tetapi sebagai seorang isteri tentu saja saya harus mampu menjaga perasaan hati suami ,karena menyangkut hubungan antar suami dan kakaknyaÂ
Tapi karena  suami sama sekali tidak memaksa kami harus berlibur menjadi satu grup maka saya dan anak2 dapat merasakan suasana kegembiran berlibur bersama  Yakni kami berlima bersama ketiga anak kami dan kakak suami berempat bersama kedua anaknya
Kakak suami sudah lama alm.tapi hubungan saya dengan isteri dan kedua anak nya terus berlangsung hingga kini  . Kenangan manis yang tidak pernah akan terlupakan.Â