Ketika Harus MemilihÂ
Sedang asyik menikmati hasil kerja keras berupa penghasilan belasan juta setiap bulan dan bonus setiap 3 bulan  ,serta travelling ke luar negeri secara gratis ,tetiba dihadapkan pada kondisi dimana saya harus menentukan pilihan .
Pada tahun ke 6 saya bergabung dengan AIG Lippo suami mengemukakan keinginannya untuk keliling Indonesia . Hal yang sejak lama menjadi cita citanya  Guna  mengembangkan Yayasan Waskita Reiki yang selama ini hanya dikembangkan di Jakarta dan Bogor serta Bandung saja.
Suami minta pendapat  bagaimana sebaiknya apakah saya bersedia untuk ikut suami berkeliling Nusantara ? Sebuah pilihan teramat berat bagi saya Karena tinggal selangkah lagi saya sudah dapat uang pensiun  .Karena ada aturan  di AIG Lippo bila kita bekerja selama 8 tahun berturut turut bisa dapat uang pensiun.Â
Tidak perlu  kerja lagi tapi  diberi uang pensiun dari hasil rekrutan  selama bekerja .Yang penting  tidak kerja diperusahaan yang sama dengan AIG LippoÂ
Saya hanya  tinggal 2 tahun lagi pensiun dan hasil pencapaian cukup lumayan besarnya Sedangkan kalau ikut suami yang belum tentu penghasilannya Lama saya terpana  .Bolak balik  memikirkan putusan yang sangat menentukan iniÂ
Disatu sisi saya merasa rugi bila  lepaskan AIG Lippo dan disisi lain merasa tidak tega membiarkan suami pergi sendiri Karena kami sudah biasa bersama sama dan suami selalu mendahulukan kepentingan saya dalam segala hal.
Family is the First
Akhirnya saya putuskan untuk meninggalkan AIG Lippo ikut suami. Berarti tidak akan ada lagi penghasilan belasan juta setiap bulan .Tidak ada lagi tepuk tangan untuk saya setiap meeting di hari Senin. Saya tidak akan lagi jadi top financial consultant. Pokoknya semua kegembiran itu akan pupus
Tapi bagi saya ,keluarga adalah yang paling utama.Selama ini kami sudah mengarungi samudra kehidupan berdua  Apalah arti semua kegembiran saya tanpa didampingi suami tercinta? Maka saya sampaikan kepada suami bahwa saya akan resign dan ikut bersama dirinyaÂ