Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Virus Corona Mengganas, Rasa Simpati Ditunda Dulu

26 Maret 2020   04:27 Diperbarui: 26 Maret 2020   04:40 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : alamystockphoto

Bukan  Kehilangan Rasa Simpati ,Tapi Demi Keselamatan Orang Banyak

Dalam situasi dan kondisi normal. saling berkunjung antar tetanggan dan teman teman,adalah merupakan hal yang sangat wajar. 

Apalagi bilamana ada salah seorang tetangga atau teman yang sakit,maka sebagai seorang teman yang baik,sudah pasti kita akan meluangkan waktu untuk datang membesuknya. 

Inilah yang dinamakan teman, yakni tidak hanya ketika sehat dan bersenang senang,tapi juga ketika teman atau tetangga kita jatuh sakit .

Beda Situasi dan Kondisi

Tapi dalam situasi ,dimana mana orang dicekam oleh kekuatiran terinfeksi oleh Virus Corona ini,maka terpaksa rasa simpati dan empati  ,disimpan ,bukan karena kehilangan rasa simpati,tapi demi keselamatan keluarga dan orang lain. Hal ini terjadi atas diri salah seorang teman ,sesama satu komunitas di Club Senior .

Yang secara diam diam mengunjungi teman baiknya ,yang sekaligus adalah tetangga dekatnya yang sakit dan sedang berada dalam status Self Isolate.  Ia berkunjung ke tetangganya secara diam diam ,tanpa memberi tahukan keluarganya.

Sepulang dari menjenguk teman ,ia tampak biasa biasa saja berkumpul lagi dengan keluarga .Tapi belakangan ,ternyata salah satu cucu yang tinggal serumah dengan dirinya terinfeksi  virus corona .

Hasil pemeriksaan medis, barulah diketahui yang membawa virus tersebut sang nenek yang menjenguk teman baiknya kena terinfeksi virus corona. Akibatnya  seisi rumah diisolasi .Karena itu betapapun  tidak teganya hati , kita harus tetap tidak boleh melupakan keamanan keluarga kita.

Menunda rasa simpati dan empati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun