Mohon tunggu...
Roselina Tjiptadinata
Roselina Tjiptadinata Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - Bendahara Yayasan Waskita Reiki Pusat Penyembuhan Alami

ikip Padang lahir di Solok,Sumatera Barat 18 Juli 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Refleksi dari Sebuah Perpisahan

16 Februari 2018   07:03 Diperbarui: 16 Februari 2018   13:38 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memaknai Arti Sebuah Perpisahan

Agustus, tahun 1990  kami pamitan  dengan para tetangga ,karena  akan pindah dari Padang ke Jakarta .Pada hari H  nya ,dirumah kami telah banyak tamu yang datang untuk mengucapkan selamat jalan bagi kami.

Tampak Pak  RT dan Pak Lurah,serta teman tema dan juga tetangga tetangga kami,serta tukang kebun yang biasa merawat kebun kam. Bahkan anak anak yang sering datang bermain dirumah kami,tampak memadati hamper seluruh ruang dalam rumah dan di teras kami

Keberangkatan Kami Ditangisi

Ada teman yang kami tidak menyangka akan menangis sewaktu akan berpisah dengan kami.Padahal sesungguhnya bukan teman yang terlalu   dekat .,tetapi ternyata ia sangat menjiwai perpisahan tersebut. Ada Pak Haji Andri,yang ,tanpa diminta,membantu menaikkan barang bawaan kami ke dalam kendaraan ,yang akan digunakan untuk kami berangkat ke Jakarta,melalui jalan darat.

Bahkan sesudah lebih dari 20 tahun,sejak perpisahan tersebut,anak anak yang pada waktu itu masih berusia dibawah 10 tahun dan setiap tahun saya beri angpao pada hari Raya dan Imlek,ternyata masih ingat dengan kami.Mereka ada yang menulis kepada saya lewat Facebook dan  mengundang kami untuk makan bersama ,karena sudah bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

Memaknai perpisahan

Disini saya akan menceritakan tentang  perpisahan antara seorang tokoh gereja  yang bernama pastor Josep dan dipanggil bapa Jou.Pastor Jou ini .telah bertugas selama 15 tahun di Gereja St.,Maria di Whitford.

Pertama kali pastor Jou datang 15 tahun yang lalu sebagai pimpinan yang muda dan tidak dikenal oleh orang-orang. kemudian dia memperkenalkan dirinya,kepada warga yang berada di  paroki Santa Maria.Dan ketka ada yang memanggilnya Boss.Pastor yang sangat energik ini,langsung mengatakan:"Saya disini bukan sebagai Boss.melainkan  datang untuk melayani anda semuanya." Dan hal ini,bukan hanya sekedar pemanis mulut,melainkan dibuktikannya ,lewat kerja keras membangun gereja.

Pastor Jou berasal dari Vietnam dan pada tahun 1985 dalam usia 15 tahun datang ke Western Australia .Setelah menyelesaikan  studinya di Senior High School,melanjutkan study  di Cowan University,yang terkenal di WA,hingga selesai sarjana.

Kemudian pastor Jou mengadakan kegiatan-kegiatan yang selama ini tidak pernah diadakan dan mendekati umat dengan kasih saying,Semua anak anak diajak ikut serta dalam misa pimpinan pastor Jou, anak anak diajak kedepan untuk berdoa Bersama dan mereka diberi kesempatan juga membawakan teks misa sebagai  Lector .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun