Mohon tunggu...
Rosda Yanti
Rosda Yanti Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Moment Menyenangkan di Desa Wisata Bagot

20 November 2022   21:29 Diperbarui: 20 November 2022   22:07 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini adalah kisah perjalanan saya dan keluarga saat berwisata ke Desa Wisata Bagot Samosir pada Mei 2022 lalu.

Desa Wisata Bagot ini terletak di Desa Parlondut, Pangururan, Samosir, Sumatera Utara. Di daerah ini terdapat banyak pohon nira yang menghasilkan tuak yang juga disebut Bagot.

Bagot atau tuak ini adalah salah satu minuman khas Batak yang mengandung alkohol.

Biasanya tuak dijual di warung khusus yang disebut Lapo Tuak. Lapo tuak identik dengan tempat nongkrong dan minum sambil nyanyi-nyanyi khusus pria atau bapak-bapak. Seringkali bapak-bapak ini pulang dalam kondisi mabuk sehabis dari Lapo tuak.

Tampaknya pengelola desa wisata ini sengaja menamainya Desa Wisata Bagot untuk mengubah stigma negatif terhadap tuak tersebut.

Saat kami menyebutkan nama Desa Wisata Bagot kepada supir mobil rental yang kami sewa di Samosir, sang supir sempat bingung. Tampaknya nama itu bukan nama yang familiar baginya.

Namun dia tetap mengikuti arahan kami yang menggunakan google map menuju tempat itu. Tempat itu sekitar 600 meter dari jalan utama menuju perbukitan. Setibanya di depan gerbang  Desa Wisata Bagot, sang supir berseru, "Oh ini sih namanya Kampung Tuak!" Ternyata warga setempat mengenalnya demikian.

Suasana yang sejuk dan pemandangan hijau yang indah menjadi kesan pertama saat kami tiba di tempat ini. Beberapa rumah khas Batak berjejer di daerah itu membuat makin khas wisata Samosir yang unik.

Di halaman rumah Batak itu beberapa anak-anak sedang bermain dan beberapa ibu-ibu berpenampilan sederhana khas warga setempat juga sedang duduk menikmati suasana sore.

Seorang dari ibu itu menyambut kami dengan senyum ramah. Menanyakan kami mau pesan apa.

Kami bertanya cara membeli Bagot. Apakah bisa beli pergelas saja karena kami hanya ingin nyobain aja. Ternyata belinya harus perteko. Jadi kami harus beli 1 teko yang harganya 30 ribu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun