Mohon tunggu...
Roro Qannala Sintadira
Roro Qannala Sintadira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Do your best

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aktualisasi Akhlak dalam Kehidupan Sehari-hari

23 September 2021   13:48 Diperbarui: 23 September 2021   13:54 9815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akhlak menurut bahasa Arab berasal dari kata khuluk yang memiliki arti tingkah laku, perangan atau tabiat. Sementara menurut istilah akhlak adalah tingkah laku seseorang yang ada karena didorong oleh keinginan untuk melakukan suatu perbuatan. Jadi secara garis besar, akhlak merupakan suatu tingkah laku yang menjadi tanda batas antara baik dan buruk, terpuji atau tercel yang menyangkut perilaku manusia yang meliputi perkataan, pikiran dan perbuatan manusia lahir maupun batin. Sementara itu, aktualisasi akhlak adalah bentuk hak dan kewajiban serta bagaimana seseorang dapat menerapkan iman yang dimilikinya dengan mengaplikasikan seluruh ajaran Islam dalam setiap tingkah laku sehari-hari mereka. 

Ada beberapa jenis bentuk aktualisasi akhlak dalam kehidupan sehari hari. Diantaranya bentuk aktualisasi akhlah kepada Allah SWT., bentuk aktualisasi akhlak kepada Rasulullah, bentuk aktualisasi akhlak kepada diri sendiri, bentuk aktualisasi akhlak kepada keluarga, bentuk aktualisasi akhlak kepada sesama manusia dan bentuk aktualisasi akhlak kepada sesama makhluk hidup.

Aktualisasi akhlak kepada Allah SWT. adalah yang paling utama dan merupakan kewajiban bagi seluruh umat muslim. Bentuk aktualisasi akhlak kepada Allah SWT. dapat dilihat dari sikap, pengetahuan, perilau, serta gaya hidup seseorang yang dilakukan secara penuh kesadaran tauhid kepada Allah SWT. Ada beberapa contoh bentuk perilaku sebagai wujud dari aktualisasi akhlak kepada Allah SWT. diantaranya adalah dengan mentauhidkan Allah, tidak syirik dan beriman serta hanya menyembah Allah yang Maha Esa. Selain itu, bentuk lain dari aktualisasi akhlak juga dengan beribadah, beramal, berdzikir dan senantiasa memohon ampun kepada Allah karena kita adalah manusia yang selalu melakukan kesalahan. Secara singkat, bentuk dari aktualisasi akhlak kepada Allah SWT. adalah dengan ketaqwaan, ketaata, beramal, dan melakukan ibadah dengan ikhlas.

Aktualisasi akhlak kepada Rasulullah juga merupakan kewajiban bagi umat muslim. Bentuk aktualisasi akhlak dapat berupa dengan mengikuti dan menjalankan sunah Rasul, seperti rutin menjalankan shalat sunah seperti shalat Dhuha dan shalat rawatib, berdzikir pagi dan sore, membaca Al-Qur'an, dan bersedakah. Selain itu, bentuk dari kewajiban umat islam kepada Rasul lainnya adalah dengan senantiasa bersholawat kepada Rasulullah, karrena bersholawat adalah kewajiban yang ditetapkan oleh Allah agar bisa mendapat syafaatnya baik di dunia maupun di akhirat.

Aktualisasi akhlak kepada diri sendiri juga menjadi kewajiban yang harus tiap individu jalani baik secara jasmani dan rohani. Akhlak terhadap diri sendiri ini juga sebagai bentuk untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan agar derajat kita dinaikkan di mata Allah SWT. Bentuk-bentuk dari aktualisasi akhlak terhadap diri sendiri dapat berupa dengan selalu rendah hati, selalu bersabar, sentiasa bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan dan memelihara kesucian dan kehormatan diri dengan menghindari zina. Dengan melakukan hal-hal yang menjadi bentuk aktualisasi akhlak ini, pribadi dalam diri akan jauh lebih baik dan terhindar dari pengaruh negatif.

Selain itu terdapat bentuk aktualisasi akhlak terhadap sesama manusia dan makhluk hidup yang merupakan hak dan kewajiban bagi seluruh manusia. Secara garis besar, manusia harus berakhlak mulia serta berperilaku baik kepada seluruh makhluk baik makhluk bernyawa maupun tidak bernyawa. Kepada sesama manusia, kita harus menjalin persaudaraan dan hubungan yang baik karena manusia adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Selain itu, sebagai makhluk sosial yang berakhlak, manusia juga harus saling tolong menolong dalam hal kebaikan, saling menghargai sesama, menciptakan sikap toleransi dan selalu berbuat baik. Sementara bentuk dari aktualisasi akhlak terhadap sesama makhluk hidup, seperti hewan dan alam, adalah dengan menjaga alam, memanfaatkan alam tanpa merusak dan menghabiskan sumber daya alam yang ada, memperlakukan makhluk hidup dengan baik, tidak memburu serta membunuh hewan yang tidak diperbolehkan dalam islam.

Faktor dari pembentuk akhlak antara lain adalah yang paling utama keluarga yang selalu menjadi tempat pertama dalam perkembangan sekaligus kehidupan manusia sehingga menjadi faktor paling utama dalam pembentukan akhlak seseorang. Lalu ada adat istiadat, kebiasaan, insting atau naluri dari dalam diri, pendidikan, lingkungan hidup, dan media informasi. Jadi, secara menyeluruh, terebentuknya suatu akhlak adalah dengan adanya peran andil dari seluruh pihak.

Sebagai manusia yang terus bertumbuh, manusia harus memiliki pedoman dan keteladanan dalam menjalankan kehidupan di dunia yang fana ini. Dengan merujuk kepada akhlak Rasulullah SAW yang ditunjuk oleh Allah SWT. sebagai panutan umat muslim, manusia akan menjadi pribadi yang baik dan memiliki akhlak yang mulia dan akan mendapatkan kemudahan dalam menjalani kehidupan dunia yang penuh persaingan dan tantangan.

Dengan memiliki akhlak yang baik, manusia akan mendapatkan pahala, memperkuat iman serta dicintai oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Juga dengan berakhlak yang baik, manusia akan memiliki benteng pertahanan untuk menghindari hal-hal buruk yang datang dan hidup dengan tentram dan sejahtera. Namun, dalam aktualisasi akhlak terdapat beberapa kegagalan terhadap individu karena tenaga pendidik yang kurang maksimal dalam mengimplementasikannya serta lingkungan keluarga yang kurang harmonis juga mempengaruhi gagalnya aktualisasi akhlak individu. Dalam membentuk aktualisasi akhlak terdapat juga penghambat untuk mencapai akhlak yang baik, seperti perkembangan yang semakin modern dan jauh dari syariat agama, terlena pada kenikmatan dunia sehingga lupa bersyukur dan bahkan lingkungan pertemanan yang tidak baik karena sering melakukan maksiat juga menjadi salah satu faktor penghambat dalam membangun akhlak yang baik sesuai ajaran agama islam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun