Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tampang Keren di Zaman "Now"

6 November 2018   10:25 Diperbarui: 6 November 2018   20:38 955
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BTS, naplestalon.com

Pidato Prabowo saat meresmikan kantor badan pemenangan Prabowo Sandi di Boyolali membuat heboh. Dalam pidatonya, Prabowo menyebutkan bahwa Jakarta dipenuhi gedung menjulang tinggi dan hotel-hotel mewah. Ia menyebutkan beberapa hotel berbintang di Ibu Kota.

 Namun, ia yakin warga Boyolali tidak pernah menginjakkan kaki di hotel mewah itu. "Tapi saya yakin kalian tidak pernah masuk ke hotel-hotel tersebut. Betul?" tanya Prabowo.

"Betul," jawab mereka yang hadir di acara itu. "Kalian kalau masuk, mungkin kalian diusir. Karena tampang kalian tidak tampang orang kaya, tampang-tampang kalian, ya tampang Boyolali ini, betul?" kata Prabowo lagi.

Zaman Now

Zaman sekarang di mana media sosial menjadi tren dan digunakan oleh hampir semua kalangan. Tampang keren sering kali menjadi keinginan, tampil di Instagram jika tidak keren kemungkinan besar tidak dilirik.

Boyband dan Girlband Korea Selatan yang menjadi idola, mana ada yang memiliki tampang "ndeso" atau biasa saja seperti saya. Semuanya kinclong lengkap dengan perlengkapan yang juga tidak kalah kinclong.

Padahal belum tentu tampang-tampang mereka itu asli bawaan bayi. Di Korea Selatan operasi plastik adalah hal yang banyak dilakukan. Bahkan pernah saya baca, orang tua menghadiahi anaknya operasi plastik untuk merayakan ulang tahun.

Keinginan untuk memiliki tampang yang keren atau gaya yang keren sampai melakukan operasi plastik, tentu saja boleh jika diikuti oleh kemampuan keuangan. Seperti Ratna Sarumpaet yang melakukan operasi plastik dan membuat heboh Indonesia, mungkin karena ingin memperbaiki penampilannya.

Tetapi kalau tidak disertai dengan kemampuan keuangan, yang terjadi adalah malah menyusahkan diri sendiri. Mungkin pinjam uang sana-sini dan akhirnya terjebak utang yang sulit terbayar.

Sama juga dengan keinginan untuk memiliki barang yang bagus atau ingin makan di restoran mahal, selama memang mampu tidak ada salahnya. Kehidupan memang harus dinikmati, namun juga jangan memaksakan diri jika memang tidak mampu.

Tampang Keren tapi Palsu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun