Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kolaborasi, Sebuah Keharusan di "Zaman Now"

7 Maret 2018   09:58 Diperbarui: 7 Maret 2018   12:02 1608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://www.chowlyinc.com)

Zaman Now, zaman yang canggih dan sangat terbuka. Untuk mencari sebuah informasi, tidaklah perlu susah-susah berkemah di perpustakaan. Tinggal masuk ke internet dan menggunakan mesin pencarian. Atau bahasa gaulnya "tanya ke Mbah Google"

Kecanggihan ini menyebabkan banyak orang bisa menjadi pengusaha. Misalnya dengan membuat suatu aplikasi atau dengan misalnya berdagang online. Selain itu batas antar negara seakan hilang, karena hampir semua negara terkoneksi internet. Selain itu dengan kecanggihan transportasi, untuk berpindah dari satu negara ke negara lain. Mungkin jika terbang langsung, hanya akan memakan waktu maksimal 24 jam dari ujung dunia ke ujung yang lainnya.

Samsung pernah menjadi suplier prosesor untuk Iphone yang notabene adalah saingan terberatnya dalam pasar ponsel pintar kelas atas. Dan sebaliknya Samsung menggunakan beberapa teknologi Apple dan membayar royalti untuk itu.

Bekerja sama atau kooperasi adalah hal yang sering ditekankan dalam membentuk sebuah tim. Dalam sebuah perusahaan juga begitu, selalu ditekankan tentang kerjasama.

Kolaborasi dan bekerja sama adalah dua hal yang boleh dibilang dipisahkan oleh benang yang sangat tipis. Menurut Lynn Power dalam artikelnya di Huffington Post, kolaborasi adalah kegiatan yang dikoordinasikan dan disinkronasikan sebagai hasil dari kesadaran adanya permasalahan yang dihadapi bersama.

Sedangkan bekerja sama adalah hasil dari pembagian pekerjaan dari sebuah aktifitas dimana seseorang bertanggung jawab pada pemecahan masalah yang menjadi bagiannya.

Ron Ashkenas dalam tulisannya di HBR.org mengatakan seringkali orang sudah merasa berkolaborasi pada yang sedang dilakukannya adalah bekerja sama. Hal utama yang masih kurang adalah kemampuan dan fleksibilitas untuk menyesuaikan tujuan serta sumber daya secara "real time"

Dua pendekatan yang berbeda, Lynn menekankan pada masalah sedangkan Ron pada tujuan. Namun keduanya mempunyai konsep yang sama yaitu penekanan pada kebersamaan. Harusnya mengakui bahwa ada tujuan bersama dan ada masalah bersama.

Dengan adanya pengakuan itu semua orang bisa berkontribusi kepada bagaimana mencapai tujuan atau menyelesaikan masalah sesuai dengan keahlian masing-masing. Bukan malah berperang memperebutkan siapa yang harus mendapatkan nama.

Memberikan kepercayaan untuk menyerahkan suatu tugas kepada orang lain yang lebih kompeten bukanlah hal yang mudah. Seringkali kita terjebak dalam ego sehingga ingin semuanya dilakukan sendiri. Dengan anggapan kita bisa mendapatkan nama. Atau malah sebagai pimpinan kita mengakui hasil kerja anak buah sebagai keberhasilan kita bukan hasil kerja tim. Malah jika perlu berilah pengakuan bahwa anak buah kita yang berhasil.

Balik lagi ke contoh di atas, jika Apple merasa karena Samsung adalah kompetitor maka tidak mau membeli prosesor dari Samsung. Maka Apple harus mencari suplier lain yang bukan kompetitor, hal yang membutuhkan waktu, energi dan biaya yang tidak sedikit. Bukankah sebaiknya sumber daya itu digunakan untuk merancang prosesor yang lebih canggih?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun