Nehisiaindo adalah sebuah negeri yang mirip dengan Indonesia, di dimensi ke enam. Terbalik dengan Indonesia, korupsi adalah sebuah hal yang membanggakan.
Sakti adalah seorang politikus di Nehisiaindo, tidak juga luput dari kebanggaan terhadap korupsi. Tertangkap lebih dari 6 kali membuat Sakti lebih terkenal lagi. Karena tidak mudah untuk bisa tertangkap di Nehisiando.
KPK (Komisi Perlindungan Koruptor) di Nehisiaindo selalu berusaha menjaga agar jangan sampai koruptor bisa tertangkap. Tertangkapnya koruptor akan bisa merusak semua usaha dan kerjasama yang baik disertai dengan mufakat serta musyawarah agar semuanya bisa kebagian.
KPK didirikan oleh DER (Dewan Emoh Rakyat), suatu dewan orang-orang terhormat yang memang didirikan demi melindungi kepentingan orang-orang terhormat di Nehisiaindo. Bukan untuk rakyat loh. Anggota DER bisa muntah terbahak-bahak mendengar istilah rakyat.Â
Siapa loe? Emang gue pikirin
Di Nehisiaindo yang penting adalah bagi-bagi, tidak usah peduli. Kalau pembagian lancar semua akan terlaksana dengan baik. Rakyat kasih juga, bukan karena perhatian namun ada proyek untuk rakyat berarti ada dana yang bisa dikorupsi.
Jika ada petinggi negara yang berusaha tertangkap korupsi urusannya bisa repot. Pernah ada kasus pembangunan di sebuah bukit yang tidak jauh dari ibukota. Karena ada beberapa petinggi yang bandel dan berusaha agar tertangkap.
Beberapa orang diantaranya mati, sebelum sampai ke pengadilan.
Sakti kali ini kena batunya, demi meningkatkan elektabilitas. Sakti berusaha agar bisa tertangkap lagi, sebuah kebanggaan dan bisa meningkatkan popularitas. Semakin sering tertangkap maka terbukti Sakti adalah ahli korupsi.
Satu orang yang berusaha juga untuk tertangkap, sudah mati di luar negeri.
Sakti demi menghindari perlindungan KPK agar tidak tertangkap. Mengaku sakit, sakitnya tidak tangung-tangung. Sakit Jantung booo.