Mohon tunggu...
Ronald Wan
Ronald Wan Mohon Tunggu... Freelancer - Pemerhati Ekonomi dan Teknologi

Love to Read | Try to Write | Twitter: @ronaldwan88

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kejar yang Pendek untuk Meraih yang Panjang

10 Agustus 2017   09:31 Diperbarui: 11 Agustus 2017   12:33 1232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(http://lawschooltoolbox.com/)

Setiap orang memiliki impian yang ingin diraih. Negara dan Perusahaan memiliki tujuan yang ingin dicapai.  Kesemua ini mimpi dan tujuan jika tidak direncanakan dengan baik mungkin hanya tinggal mimpi atau tujuan. Kadang memang ada keberuntungan sehingga tanpa rencana sebuah tujuan atau mimpi bisa tercapai.

Dalam perencanaan bagaimana cara mencapai tujuan, seringkali kita hanya membahas cara untuk mencapai tujuan akhir. Kadang lupa bahwa sebelum mencapai tujuan akhir banyak tujuan antara yang harus dicapai.

Misalnya kita ingin pergi ke Bogor, naik kereta. Mungkin bisa kita mulai dari stasiun Jakarta Kota, berapa banyak stasiun yang harus dilewati sebelum mencapai Bogor. Stasiun Cikini, UI, Depok, Citayam dan seterusnya sebelum mencapai Bogor.

Kuliah, sebelum memperoleh ijazah, berapa banyak SKS yang harus dipenuhi sebelum membuat skripsi. Kejarlah mata kuliah-mata kuliah itu agar minimal lulus, jangan cuma berpikir bagaimana lulus dalam ujian skripsi. Bukankah tanpa lulus dari mata kuliah tidak mungkin untuk membuat skripsi? Atau misalnya kita ingin membeli rumah, jika kita fokus ke harga rumah yang terus naik bisa membuat frustasi. Namun jika fokus kita pada uang muka dan disiplin untuk menabung akan lebih mudah.

Dalam memimpin sebuah perusahaan juga begitu, seringkali membuat visi yang sangat indah dan ambisius. Tanpa pernah diterjemahkan dalam rencana jangka panjang yang dibagi lagi menjadi rencana jangka pendek dengan tujuan-tujuan antara untuk bisa mewujudkan visi.

Misalnya mempunyai visi untuk menjadi perusahaan terbaik di Indonesia dalam bidangnya. Perusahaan mempunyai divisi-diivisi seperti penjualan, akunting, produksi, HRD. Masing-masing divisi seharusnya mempunyai visi dan rencana bagaimana untuk mewujudkan visi perusahaan.

Produksi mempunyai visi membuat barang yang terbaik di bidangnya. Bagaimana caranya? Tahun pertama tujuan atau target adalah menurunkan tingkat barang rusak atau tidak lulus QC menjadi 10%. Tahun kedua menurunkan tingkat barang rusak menjadi 7,5% dan selanjutnya. Hingga dicapai mungkin tingkat barang rusak hanya 2%. Jika sudah tercapai dan jika tingkat barang rusak di industri sejenis diasumsikan 5% maka visi bagian produksi sudah tercapai. Perusahaan akan semakin dekat dalam mewujudkan visinya.

Tidak semua orang bisa membayangkan bagaimana cara mewujudkan visi atau malah tidak mengerti makhluk apakah visi. Dengan membagi rencana jangka panjang menjadi jangka pendek dengan tujuan antara akan lebih mudah. Kurir kantor, mungkin tidak mengerti bahwa jika pembayaran tagihan piutang tidak lancar maka perusahaan bisa terganggu. Tetapi kalau kita berikan target dalam satu hari harus bisa memasukkan tagihan piutang ke 5 rekanan dia akan mengerti, walaupun mungkin tidak sadar bahwa pencapaian target pengiriman tagihan akan mempengaruhi pembayaran piutang. Yang pada akhirnya akan membantu arus kas perusahaan.

Menabung Rp. 1 Juta per bulan mungkin sulit bagi sebagian orang. Namun jika diharuskan menabung Rp. 35 rb per hari mungkin akan lebih mudah. Tujuan jangka panjang harus dibagi menjadi tujuan jangka pendek. Tetapi penting juga untuk mengkaji ulang, apakah tujuan jangka pendek merupakan bagian dari usaha untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Kejarlah tujuan jangka pendek demi meraih tujuan jangka panjang

Salam

Hanya sekedar berbagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun