Mohon tunggu...
Romlatun Khasanah
Romlatun Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa/ Uiversitas Islam Sultan Agug

saya romlatun khasanah, seorang mahasiswa semester 4 di fakultas hukum universitas Islam Sultan Agung Semarang, saya seorang ketua umum di salah satu organisasi mahasiswa fakultas hukum yang bernama Simphony Voice, Organisasi yang membantu dalam pengembangan dan pengolahan vocal dn musik, selain menyanyi saya juga tertarik membaca berbagai macam buku, seperti novel, buku sejarah, dll. saya juga gemar berolahraga, seperti bulu tangkis, lari, dan bersebeda. bersyukur sekali karena beberapa hobi saya tersalurkan dan membantu saya dalam pengembangan diri. saya sangat senang sekali dengan tantangan dan hal-hal baru yang bersifat membangun, di semester pertama saya menjadi mahasiswa, saya mengikuti lomba debat bersama 2 orang teman saya lainnya dan alhamdulillah mendapat juara 3, di semester berikutnya saya kembali mengikuti lomba, masih dalam bidang yang sama, yakni hukum, namun kali seperti simulasi profesi, NMCC ( National Moot Court Competition) dan ini menjadi pengalaman yang hebat dan luar biasa bagi saya, pengalaman yang tak terlupakan, tidak berhenti disitu saya juga menjadi mentor mengaji di kampus saya yang biasa di sebut Tutor PAI, di semester 3 kemarin saya juga mengambil watu cuti saya dengan magang di salah satu kantor Advokat milik dosen saya sendiri, perjalanan 2 tahun ini benar-bena sangat luar biasa dan saaya syukuri, saya berharap diri saya bersama dengan semua pengalaman dan pembelajaran ini mampu memberikan manfaat untuk diri saya sendiri, orang lain, dan negara saya Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghidupkan Pemahaman Adab dan Ilmu Agama di Tengah Lingkungan Lokalisasi

17 Mei 2025   16:00 Diperbarui: 17 Mei 2025   15:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pinggiran Pantura Tuban Jawa Timur terdapat seorang pemilik tambal ban yang meluangkan waktu serta sedikit penghasilannya untuk menyebarkan ilmu agama di daerah tersebut, daerah yang dikenal sebagai tempat prostitusi.

Orang itu bernama Bapak Rohadi, beliau dulunya merupakan seorang santri di Pondok Pesantren di Sarang Rembang yang di asuh oleh KH.Umar Faruq Imam, hingga akhirnya dijodohkan oleh Kiai nya dan menikah dengan wanita bernama Ibu Yanti.

Setelah menikah, Bapak Rohadi bersama istrinya diutus Kiainya untuk tinggal di daerah dekat pantai utara jawa timur, beliau diutus Kiainya untuk menyiarkan ilmu agama di daerah tersebut.

Saat awal kedatangan beliau pada tahun 2003, kegiatan Prostitusi masih sangat gencar disana, banyak sekali perempuan-perempuan berpakaian minim berjajar di pinggir jalan sambil menawarkan dirinya kepada Laki-laki hidung belang, bisingnya sautan suara karaoke dari beberapa rumah di sana, hingga banyaknya penjualan minum keras dan judi.

Namun dari gelapnya kegiatan tersebut yang paling mengerikan adalah anak-anak dari para PSK di sana, mereka sudah harus melihat pemandangan tersebut sedari kecil,mereka harus hidup di lingkungan gelap yang pastinya tidk pernah mereka bayangkan dan harapkan, bahkan dari beberapa survei yang saya lakukan mereka sering menjadi korban bulliying di sekolah mereka.

Amat sangat disayangkan jika seorang anak tumbuh dengan situasi dan kondisi seperti itu, dan dari situlah Bapak Rohadi bersama keluarga berusaha merangkul anak-anak disana untuk mau mempelajari adab dan ilmu agama, bahkan beliau harus menggunakan harta pribadi untuk memperjuangkan agama islam di sana.

Ilmu agama yang diajarkan oleh bapak Rohadi dan keluarga adalah dengan yang paling dasar terlebih dahulu, seperti Iqro', salat, dll., beliau bersama keluarga mengajar secara bertahap, beliau mempekenalkan kepada anak-anak di sana untuk mengamalkan Diba' , Tahlil, dan Yasin Fadhilah.

foto anak-anak mengaji (sumber:Pinterest) .
foto anak-anak mengaji (sumber:Pinterest) .

beliau juga mengajarkan beberapa kitab tentang Tajwid, Ilmu Adab, Nahwu, dan Fiqh, semua beliau lakukan selama hampir 20 tahun, beliau bersama keluarga berusaha melakukannya dengan sabar dan ikhlas, beliau rela memberikan hartanya yang bahkan tidak seberapa itu dengan harapan anak-anak tersebut bisa terselamatkan.

ini menjadi PR bagi pemeritah daerah Jawa Timur untuk mengatasi masalah tersebut, karena Prostitusi tidak hanya merugikan para PSK, namun juga mengorbankan kehidupan anak-anak di lingkungan tersebut, masa depan anak-anak di sana yang seharusnya mampu menjadi kebanggaan bangsa dan negara harus dipertaruhkan jika tidak ada sikap dan tindakan tegas yang dilakuan pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun