Mohon tunggu...
RION GULTOM
RION GULTOM Mohon Tunggu... Supir - SUPIR

salah satu tujuan dari negara ialah mencerdaskan anak bangsa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Georg Simmel dan Pemikirannya

26 September 2022   22:54 Diperbarui: 26 September 2022   22:56 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sosiolog Simmel dikreditkan dengan mengembangkan konsep "ruang sosial." Simmel berpendapat bahwa berbagai proses produksi dan reproduksi terjadi di wilayah sosial ini. Menurut Simmel, cara ruang sosial diproduksi dan direproduksi menentukan karakteristik masyarakat. Simmel lebih lanjut menegaskan bahwa sosiologi bukan hanya studi tentang bentuk-bentuk kontak tetapi juga terutama studi tentang bentuk-bentuk asosiasi.

Istilah 'asosiasi' mengacu pada proses berinteraksi dengan orang lain untuk menjadi bagian dari komunitas. Bagaimana anggota komunitas saling mengenal dan membentuk ikatan sosial? Ini sering dilihat sebagai bagian penting dari keanggotaan komunitas. Menurut Simmel, cara sebuah komunitas mengkonstruksi ruang sosialnya akan menjadi cerminan dari proses asosiatif yang berlangsung di sana. Dasar dari proses asosiasi adalah budaya dan uang. Yang dimaksud dengan budaya adalah seperangkat tradisi yang dianut oleh sekelompok orang, seperti masyarakat Hindu di Bali. Ketika seseorang meninggal, tubuh mereka biasanya dibakar sesuai dengan tradisi masyarakat yang dikenal sebagai "ngaben". Asosiasi berikutnya yang terbentuk adalah uang, yang berguna sebagai alat tukar dalam interaksi sosial.

Dalam beberapa konteks, masyarakat dapat beroperasi dalam batas-batas ruang dan waktu. Aspek ruang berperan dalam kewilayahan, kedaerahan, dan karakteristik suatu komunitas. Misalnya, ketika Mawar belajar di Indonesia, dia berpakaian formal, tetapi ketika dia pindah ke Amerika, dia menemukan bahwa siswa di sana berpakaian lebih santai. Akankah Mawar beradaptasi dengan cara berpakaian mahasiswa Amerika, atau akankah dia beradaptasi dengan mengikuti cara berpakaian mahasiswa Indonesia? Proses adaptasi merupakan bagian penting dari interaksi antar makhluk di ruang angkasa. Masyarakat dapat bekerja dalam kerangka ruang dan waktu. Periodisasi adalah cara mengatur waktu yang dapat digunakan untuk memahami bagaimana peristiwa yang berbeda berhubungan satu sama lain. Misalnya, sebelum penggunaan telepon seluler meluas, orang dapat berkomunikasi dengan masyarakat melalui surat atau telepon umum. Saat ini, ketika orang memiliki ponsel, mereka harus beradaptasi dengan teknologi untuk berkomunikasi dari jarak jauh. oleh

Jadi dalam entitas individu.

 

Masih bicara mengenai aspek yang meliputi ruang, selanjutnya terdapat aspek yang ketiga, yaitu ketetapan dari bentuk-bentuk sosial yang ada di dalam ruang. Maksudnya ialah adanya aturan dan tujuan yang hendak dicapai, sehingga ruang sosial tersebut tidak akan bersifat monoton (dinamis). Kemudian yang keempat, kedekatan dan jarak dengan ruang. Dalam konteks ini, Simmel mengemukakan bahwa tiap aktor akan berjarak dengan ruang sosialnya jika ia tidak mampu memahami

apa yang terjadi dalam ruang tersebut dan sebaliknya, seorang aktor akan dekat dengan ruang sosialnya jika ia mampu menerima dan memahami apa yang terjadi dalam ruang tersebut. Contoh kecilnya, dalam sebuah kelas diskusi seseorang yang tidak memahami pokok bahasan diskusi akan merasa jauh (tidak mengerti) dengan apa yang sedang dibicarakan, sebaliknya seorang yang paham topik bahasan akan lebih menikmati jalannya diskusi karena jarak dengan ruangnya cenderung lebih kecil. Aspek yang terakhir adalah mobilitas ruang, maksudnya tiap ruang itu bersifat dinamis dan tidak stagnan seiring dengan aktor yang membangunnya.

 

  Aspek dari ruang : 

  • Ekslusivitas, setiap ruang yang memiliki ciri khas atau keunikan masing-masing dengan ruang lain. Perbedaan setiap ruang ini disebabkan karena asosiasi, proses produksi serta reproduksi yang berbeda antar masyarakat. contohnya, perihal salaman yang dilakukan berbeda yaitu orang jepang menundukkan kepala sedangkan orang amerika hanya bersalaman biasa.
  • Adanya Batasan setiap ruang memiliki batasan dan pembagiannya sendiri. Pembagian tersebut akan menghasilkan unit dan kelompok dalam satu ruang, artinya di dalam ruang sosial besar akan terbagi ruang-ruang sosial lainnya. Misalnya, lingkungan Rw menjadi ruang sosial besar yang kemudian terbagi menjadi beberapa Rt, Rt tersebut dapat dikatakan sebagai ruang sosial lain di dalam ruang sosial besar.
  • Ketetapan Bentuk-Bentuk Sosial, suatu ruang sosial memiliki ketetapan tujuan dan aturan yang ingin dicapai. Ketetapan tujuan tersebut memiliki aturan danbahan perbincangan yang menjadikan ruang sosial dinamis. Contohnya, karang taruna dan para anggota memiliki tujuan yang ingin dicapai, kemudian para anggota membuat peraturan dan strategi agar tujuan dapat tercapai.
  • Kedekatan Jarak Dengan Ruang, setiap individu memiliki kedekatan antara jarak dan ruang sosialnya dengan tergantung situasinya. Ketika suatu individu  memiliki kedekatan dengan ruang, maka akan mudah memahami ruangnya. Sebaliknya jika individu tersebut tidak memahami ruangnya, maka terdapat jarak karena ketidakpahaman ruangnya.
  • Mobilitas, setiap ruang sosial akan bersifat dinamis dan akan terus berubah sesuai dengan aktor yang membangunnya, hal ini mengakibatkan mobilitas ruang tersebut tidak tetap.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun