Dr. Shopia Arjana dari western Kentucky University pada studium generale di UIN saat itu sedang membahas tentang beberapa contoh pandangan orang barat tentang muslim wanita melalui beberapa karakter superhero di dalam komik seperti halnya marvel, qahera, dan karakter lain yang mana hal ini memberikan sebuah perspektif barat memberi perhatian yang menarik sehingga banyak orang yang tertarik untuk menikmati komik dengan karakter yang berbeda.
Pada beberapa komik sebelumnya, terdapat pandangan pada wanita yang diilustrasikan melalui karakter superhero wanita yang mana pada model karakter terebut menampilkan sifat yang seksualitas dengan pakaian yang minim pada pakaian Super woman. Dari hal tersebut dapat dipahami sebagai pandangan yang eksploitatif pada wanita, namun melalui karakter Islam yang muncul, karakter wanita mulai kembali ke ranah yang positif dan berkarakter protagonis.
Budaya populer selanjutnya di bahas oleh Dr. Fatma Dian Pratiwi, melalui pendekatan. Social media dan juga influenceer. Menurut Dr. Fatma Dian "influenceer is a significant third party that influence customers".
Pada beberapa pembahasan terdapat beberapa contoh influencer yang aktif pada media social tik tok yang di antaranya Husain basayban dan Safira, keduanya mempunyai kesamaan tentang tema yang disampaikan yaitu tentang pengamalan agama Islam seperti saling berbagai dan juga berbagai ilmu pengetahuan. Namun pada setiap konten atau video yang ditampilkan pada platform TikTok selalu menuai pro dan kontra pada netizen terhadap penyampaian maksud yang disampaikan oleh conten Creator.
"Ketika orang bisa bebas membuat akun media sosial, maka orang bisa dengan mudah membuat perspektif sendiri tentang Islam", ungkapnya. Menurutnya muslimist influencer is a term for Muslim influencer who have more progressive tendencies compared to islamis". Social media influencer adalah seorang pemimpin yang tidak memiliki kevalidan data yang dirinya sampaika, itu lah yang Dr. Fatma sampaikan dalam pembahasan nya di forum
Perempuan muslim di Indonesia memiliki ruang yang lebih luas di publik, berbeda denga Amerika yang memiliki ruang tak selebar Indonesia. Maka dari hal tersebut sebagai perempuan muslim di Indonesia haruslah bisa memanfaatkan kesempatan yang ada dengan sebaik-baiknya dan memberikan manfaat bagi pribadi dan lingkunga, itulah beberapa jawaban yang disampaikan oleh Dr. Shopia ketika ditanya mengenai beberapa perbedaan Islam di Indonesia dan juga Amerika, sekaligus tentang alasannya memilih komik sebagai pendekatan kepada pandangan barat tentang Islam.
Menurut Dr. Shopia alasannya memilih komik dengan karakter wanita, yaitu tentang Islam tidak mengeksploitasi wanita dan menghormati wanita dengan cara membuat karakter wanita dalam komik lebih berpakaian sopan. Berbeda dengan cara pandang US, mereka lebih mengeksploitasi wanita dan tidak menghormati privasi dari seorang wanita dengan menutup badanya. Hal ini menjadi satu poin yang Ia jelaskan dengan sangat beralasan bahkan banyak diantara orang US yang membenci dengan warna kulit yang gelap dan memakai hijab, hal itu menjadi sebuah target rasisme yang sering terjadi di Amerika.
Indonesia adalah salah satu kiblat dalam dunia fashion muslim dari hal itu menjadi salah satu hal yang berpengaruh pada cara berpakaian orang muslim di dunia, contohnya seperti jakarta fashion week yang sering digelar. Ini adalah sebuah fenomena yang masuk dalam dunia Islam, yang dari hal tersebut munculah beberapa produk yang memasukan embel-embel Islam dalam produk tersebut. Tidak lain dari ha tersebut yaitu untuk mendapat konsumen lebih tertarik dan juga bagi beberapa konsumen yang sangat dekat dengan Islam, akan memandang hal tersebut sebagai sebuah perlindunga konsumen yang dirinya dapat dengan mudah dengan menggunakan produk tersebut atau mengonsumsi produk tersebut untuk digunakan sebagai kebutuhannya sehari-hari.
Diakhir acara Dr. Shopia juga membuat kalimat penutup yang sangat hebat, yaitu dari Muhammad Ali "Service to others is the rent you pay for your room here on earth" itu adalah suatu kalimat yang tertulis pada makamnya. Melihat Islam dengan berbagai pandangan di berbagai negara menjadikan sebuah makna tersendiri yang bervariasi, itu lah beberapa kata yang di sampaikan Dr. Fatima pada 20/05/2024
