Mohon tunggu...
FAHRURIZAL
FAHRURIZAL Mohon Tunggu... Jurnalis - Perawakan Sedang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pakai kacamata

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Berbisnis Bukan Semata Urusan Materi, Tapi Juga Berguna untuk Anak Negeri

13 Mei 2019   11:30 Diperbarui: 13 Mei 2019   11:38 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Profil Founder GARUTKULIT :  Sumarni Rifemi

Kompasiana.com -- Garut -- Seperti pepatah mengatakan, 'Lebih baik menjadi kepala ayam dari pada menjadi ekor banteng'. Prinsip yang sama juga dipegang oleh sosok wanita manis asal Garut, Sumarni Rifemi. Menjadi pengusaha muda merupakan impiannya sejak kecil. Tinggal dan besar di Garut, Ani tumbuh diantara banyak pengusaha dan pedagang asli daerah sana. Membuatnya kian tertantang untuk ikut melakukan hal yang sama, atas dasar kesukaannya semata.

Lulus SMA, Ani diterima di Institut Teknologi Bandung, dengan mengambil jurusan Matematika. Baginya, urusan hitung-hitungan juga jadi kegemarannya. Berada di salahsatu kampus terdepan di Indonesia, Ani belajar banyak menjadi mahasiswa yang aktif berkegiatan. Lingkungan yang sarat akan ide-ide kreatif khas anak Bandung, makin membuatnya berniat untuk memantapkan diri menjadi pengusaha di masa depan.

"Pada dasarnya, saya doyan berdagang. Walaupun sempat bekerja di Schlumberger, bukan berarti saya ingin meniti karir di perusahaan tersebut. Itu semata-mata hanya sebagai pembuktian, bahwa saya bisa mendapatkan pekerjaan yang katanya menjadi idaman lulusan anak Teknik," jawabnya dengan santai di kediamaan HQ GARUTKULIT , perusahaan produk kulit asli Garut miliknya.

Bekerja di Schlumberger memang menggiurkan, mendapatkan gaji yang fenomenal sebagai lulusan muda nampaknya adalah tolak ukur kesuksesan bagi sebagian besar orang. Tapi, Ani menginginkan hal lebih yang bisa dilakukannya sendiri. Bertemu jodohnya di kantor yang sama, Ani lantas menikah dengan Yasser Putra Rifemi dan memutuskan untuk berhenti sebagai karyawan setelah 4 tahun lamanya bergelut dengan dunia perminyakan.

Dan, pada momen inilah, wanita yang kini berusia 29 tahun ini mulai tergerak untuk memulai bisnisnya sendiri. Support penuh suami makin memantapkannya untuk menjadi pebisnis andal. "Suami sangat mensupport saya untuk memulai bisnis ini. Bahkan, kami merelakan garasi rumah untuk dijadikan workshop perdana kami, sebagai pengusaha produk kulit," tambahnya.

Dokpri
Dokpri
"Ya, Ani pun memutuskan pilihan bisnis pada produk kulit asli Garut.
Ide untuk memberdayakan kekayaan daerah asal saya sudah dipikirkan lama, sebenarnya. Makanya, nggak ada salahnya pilihan jatuh kepada berjualan produk kulit. Kenapa, karena Garut memang salah satu pemasok bahan kulit terbesar di Indonesia. Networking pun bisa dibangun dengan baik, karena saya lahir dan besar di Garut," paparnya dengan penuh semangat.

Maka, terbentuklah brand GARUTKULIT   di tahun 2014.
Karakter Ani yang supel, cerdas, dan pekerja keras, adalah modal kuat dalam menjalani proses brand kesayangannya ini berkembang. Produk yang didominasi oleh ragam tas kulit ini, menghadirkan kualitas kulit yang mumpuni asli negeri sendiri. Ani juga merekrut para artisan yang merupakan pemain lama dalam urusan kerajinan kulit ini. Tak heran jika dalam proses pembuatannya, Ani tidak perlu menjelaskannya secara bertele-tele.

Satu visi dan misi, tim GARUTKULIT melaju perlahan tapi pasti. Menerima orderan souvenir kantoran sudah menjadi langganan utamanya, ini juga berkat ketelatenan Ani membangun koneksi antar sesama pertemanannya yang bekerja di perusahaan Negeri maupun Swasta kenamaan di Indonesia.
Namun begitu, bukan berarti proses ini selalu berjalan lancar. Sebagai entrepreneur, Ani juga seringkali menghadapi kesulitan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya.

"Satu waktu, pernah saya menerima orderan puluhan jaket. Namun, orderan tersebut mengharuskannya mendesain ragam jaket yang berbeda di tiap satuannya. Demi memuaskan pelanggan, akhirnya saya pun menerimanya. Toh, itu bisa jadi koleksi desain katalog saya ke depannya," ungkap Ani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun