Penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U20,harus disambut riang gembira oleh selruh masyarakt Indonesia pasalnya hal ini didapatkan setelah Indonesia mampu menyisihkan Brazil dan Peru. Penunjukan dilaksanakan di Shanghai China pada kamis 24 Oktober 2019. Rencananya perhelatan akbar ini akan dilaksanakan  pada 20 Mei sampai 11 Juni 2021. Menarik untuk ditunggu karena Indonesia otomatis akan mendapatkan satu slot bersama 23 negara lainnya.Â
ke-24 negara tersebut didapat dari enam konfederasi sepak bola, yaitu UEFA (Eropa), AFC (Asia), CAF (Afrika),CONCACAF (Amerika Utara dan Tengah) CONMEBOL (Amerika Selatan) serta OFC (Oseania)
Eropa dan Asia mengirim wakil paling banyak, yaitu 10 negara. Dan yang ditunggu-tunggu adalah keikut sertaan Indonesia mewakili 5 negara dari benua Asia. Sisanya akan diwakili oleh negara-negara dari zona CAF, CONCAFAF, CONMEBOL masing-masing memiliki 4 wakil. Dan terakhir, Oseania mendapatkan jatah 2. Nantinya, negara-negara tersebut akan dibagi dalam 6 grup yang masing-masing grup berisi 4 kontestan.Â
Juara dari masing-masing grup dipastikan lolos 16 besar disusul dengan runner-upnya sehingga totalnya 12. Dan 4 negara sisanya akan memperebutkan posisi tiga terbaik. Kans Indonesia dalam turnamen ini cukup terbuka lebar.Â
Optimisme cukup tinggi untuk bisa melangkah lebih jauh di perhelatan ini bukan tanpa alasan, kemungkinan skuad Indonesia dalam piala dunia U20 akan diisi oleh nama-nama seperti Bagas, Bagus, Sultan Zico, Â Brylian Aldama, David Maulana, Fajar Fatur Rahman, Supriyadi, Â Rendy Juliansyah dan beberapa nama yang telah membawa timnas u16 menjuarai AFF 2018 asuhan Fakhri Husaini.Â
Jikalau Indonesia akan berada pada pot 3 dan mungkin akan bertemu negara-negara kuat, kita tentu harus tetap optimis karena masih ada 4 slot untuk memperebutkan posisi tiga terbaik, semoga saja dukungan dari para suporter bisa membakar semangat pemain untuk bisa berbica banyak di kancah ini.Â
Namun yang masih penulis takutkan adalah tingkat kedewasaan suporter Indonesia yang tak kunjung membaik, publik tentunya masih ingat keruusah timnas senior kala bersua Malaysia pada kualifikasi pra piala dunia 2022 dan beberapa kejadian pada liga 2 maupun liga 3 sering kita temui keributan, terbaru saat tuan rumah PSIM Jogja bertemu dengan Persis Solo. Nampaknya sudah basi kita berbicara, 'itu cuma oknum kok'!Â
Penulis meyakini kerusuhan dalam sebuah pertandingan tidak akan terjadi apabila suporter saling menjaga dan peduli apabila hanya sekelompok orang yang provokatif ingin membuat kerusuhan. Jangan kemudian ikut-ikutan atau hanya menjadi penonton. Karena jelas tidak ada asap tanpa api, jadilah air yang memadamkan api tersebut!