Mohon tunggu...
Rois Khusumantoro
Rois Khusumantoro Mohon Tunggu... karyawan swasta -

#silaturrahimjalanterus dan bersama baik selalu mencari sahabat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Untuk Pelajar Indonesia

2 April 2013   16:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:51 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari senin (11/3/2013) diwaktu pagi hari seperti aktifitas biasa yang telah saya lakukan adalah ikut nyiapin keperluan jagoan besar "Abang Levan" untuk pergi ke sekolah, guna melengkapkan pentingnya asupan pendidikan bagi anak berumur 7 tahun. Sampai di sekolahnya pukul 06:53, dan seperti biasa adek besar nya "Calya" juga tidak alpa untuk senantiasa ikut mengantar Abang Levan menuju sekolahnya setiap pagi. Pagi itu sangat cerah yang diimbangi dengan aktifitas semua manusia di pagi hari di seluruh dunia....YA dan sangat beragam tentu aktifitasnya. Setelah kembali sampai ke rumah pukul 06:58 kemudian dilanjutkan persiapan untuk tugas mulia yakni pergi ketempat kerja saya dan hal ini merupakan ibadah bagi yang mempercayainya, pada saat yang bersamaan juga turunlah berkah ilahi yakni hujan gerimis yang memang sebelumnya sepeti pd cerita awal bahwa pagi itu memang sangat cerah dan itulah berkah ilahi yang senantiasa wajib kita syukuri. Sejenak menikmati turunya hujan gerimis, dan dalam hati saya berbicara bahwa hari ini saya menuju tempat kerja harus pake sendal dan menggunakan jas hujan dan tidak lama kemudian setelah berpamitan (salim serta ucap assalamu'alaikum) kepada Calya,Khanza dan Istri tercinta berangkatlah saya menuju tempat kerja dengan mengendarai sepeda motor lengkap dengan jas hujan serta bersendal jepit. Setelah sepuluh menit waktu perjalanan menuju tempat kerja, diringi hiruk pikuk suasanya jalanan pagi itu, dengan di barengi hujan gerimis yang terasa semakin lebat seta menikmati suasana jalanan terbesit untuk meng-aktualisasikan tulisan tentang Untuk Pelajar Indonesia. Heran memang tapi hal ini lumrah karena ide hampir separuhnya seperti yang saya alami, kadang timbul pada saat yang tidak terduga. Ide nulis blog dengan judul Untuk Pelajar Indonesia bagi saya seperti penantian yang cukup panjang karena ide tersebut memang sudah lama tersirat, namun keinginan untuk menuangkan dalam sebuah tulisan atau artikel blog mejadi dorongan yang sangat kuat dan itu hadir pada waktu saya mengendarai sepeda motor untuk berangkat menuju tempat kerja. Untuk Pelajar Indonesia, artikel ini saya awali dari bagaimana definisi untuk pelajar Indonesia itu sendiri. Pelajar bagi saya adalah setiap manusia yang dengan sadarnya untuk sanggup dan selalu terpanggil menimba ilmu dan hal ini tidak tersekat oleh ruang waktu perjalanan hidup manusian itu sendiri. Bagi saya makna pelajar adalah sangat luhur dan mempunyai tafsiran nilai jual yang sangat tinggi bila ditransaksikan tentunya. Pelajar Indonesia, seperti yang saya dengar,lihat dan baca dari sejarah adalah dimulainya gerakan pemuda -pemuda Indonesia  yang ditahun....(to be continued) Hari ini, selasa 02 April 2013 coretan blog ini dapat saya lanjutkan : Berada dalam pusara dilema tu harus segera dituntaskan, dengan tidak menggurui kepada apa yang telah terjadi pd dunia pendidikn Indonesia yang erat kaitannya dengan nasib pelajar indonesia tentunya (sejarah,red) dan biarakan ruang itu tetap ada, walau terkadang sunyi dan tidak berpemilik. Dan setelah puluhan hari berlalu maka coretan pd blog ini pun berlanjut, Jadi untuk pelajar Indonesia adalah terpapar nyata kondisi yang masih lekat sampai detik ini adalah bahwa ;

  1. Dunia pendidikan sebagai salah satu sarana manipulatif.
  2. Pemaksaan terhadap semua nilai pendidikan itu sendiri  hingga menghadirkan ketimpangan.
  3. Dan belum berubah karena semua berorientasi pd nilai (study oriented.red) yg membuat bluder setelahnya.
  4. Menjadi komoditi dan bukan pendidikan sebagai ibadah (vertikal/horizontal) serta tidak menjadi kepentingan bersama.
  5. Dengan tidak berpola sederhana itulah maka dunia pendidikan akan selamanya salah urus, dan jelas meniadakan banyak generasi.
  6. Tidak lebih fokus pada proses belajar itu sendiri, dan selalu hasil menjadi santapan tolak ukurnya.

Semoga menjadikan lebih baik itu akan selalu melekat pada diri semua Pelajar Indonesia, karena sejatinya pelajar itu akan hadir pada diri ini hingga kelak menghadap sang khalik. #silaturrahimjalanterus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun