Kebakaran Melanda Bromo Yang Berdampak rusaknya Keindahan Bromo
     Pada hari Rabu (6/9/2023) malam tepat di kawasan gunung bromo terjadi kebakaran kali ini ulah wisatawan. di karenakan  wisatawan  yang sedang melakukan foto prewedding dengan membawa dan menyalakan flare sehingga percikan dari flare tersebut jatuh di rumput yang kering dan menimbulkan api. kebakaran tersebut melahap hingga 274 hektar lahan, "Karena angin sangat kencang sementara lahan yang terbakar rumput kering, akhirnya api cepat menjalar" ujar kepada BBC News Indonesia. Akibat dari kebakaran tersebut terjadi krisis air bersih di 6 Desa karena mata air gunung wantangan dan bukit savana gunung bromo rusak karena kebakaran.
Â
- Faktor-faktor penyebab terjadinya kebakaran di kawasan wisata Gunung Bromo:
1. Terjadi dikarenakan ulah wisatawan yang menyalakan flare  yang digunakan untuk foto prewedding.  Alih-alih menambah ke estetikan saat prewedding, percikan flare menyebabkan munculnya api saat jatuh di rumput yang kering dan melahap 274 hektare.
2. Karena sekarang musim kemarau yang mengakibatkan rumput-rumput kering dan angin yang kencang menyebabkan api cepat menjalar. sehingga muncul Tornado Api  di tengah kebakaran bromo yang sangat  sulit dipadamkan.
- Dampak dari terjadinya kebakaran di kawasan wisata bromo:
1. Terjadinya kerugian di 4 wilayah yakni, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang
2. Suhu panas yang menimpa penduduk di sekitarnya yang dapat menyebabkan hipertamia.Â
3. Asap  yang dapat mengganggu pernapasan dan mengganggu penglihatan
4. Kerusakan habitat satwa dan keindahannya dikarenakan kebakaran yang terjadiÂ
5. 6 Desa yang mengalami krisis Air bersih terjadi karena sumber air yang terletak pada bukit savana rusak karena kebakaran dan berakibat saluran air bersih terputus dari 6 desa di kecamatan sukapura, Probolinggo
- Solusi mengenai terjadinya kebakaran di kawasan bromo
1. Menegakkan hukum terhadap wiatawan yang sengaja atau tidak sengaja memicu adanya kebakaran
2. Kesadaran diri untuk tidak membawa barang bahaya yang dapat memicu adanya bencana