4, Melakukan pemerataan pembangunan di seuluruh kecamatan di wilayah Tangsel.
5, Melakukan tindakan nyata dalam mengurangi pengangguran, yakni dengan cara membangun lapangan kerja baru lewat "Skil Development Centre".
6, membebaskan iuran sekolah, termasuk iuran gedung sekolah bagi siswa sekolah tingkat dasar (SD) sampai dengan sekolah tingkat atas (SMA).
7, Melakukan pelebaran, perbaikan, dan memperindah jalan-jalan, yang ujungnya untuk mengurai kemacetan.
8, Melakukan perbaikan kinerja aparatur pemerintahan daerah, dan perbaikan pelayanan kepada masyarakat.
9, Melakukan perbaikan tempat-tempat prasarana publik dan transportasi publik. 10, Melakukan peningkatan investasi dan menjaring pengusaha untuk pembangunan Tangsel.
Menurut pengamat ekonomi politik Dr. Herdi Sahrasad Deputi Profesor dari Universitas Paramadina, program yang diajukan Rizal Bawazier memang sangat tepat untuk Tangsel. Herdi yang juga penduduk Tangsel ini hanya mengingatkan bahwa Rizal perlu semangat dan energi ekstra dalam melaksanakannya di lapangan.
Pun pengamat politik dan tokoh masyarakat Taftazani juga mengapresiasi ajuan program yang dikemukakan Rizal.
Tafta mengingatkan, tantangan Rizal adalah meskipun memiliki konsep pembangunan Tangsel yang bagus, tetapi harus mampu mensosialisasikan ke kalangan grassroot serta merebut dukungan pemilih dari berbagai macam segmen, baik yang kritis, emosional dan juga yang pragmatis.
Di sesi tanya jawab, kalangan jurnalis, milenial yang diwakili mahasiswa dan emak-emak pun juga mengungkapkan apresiasinya atas konsep pembangunan Tangsel yang diajukan Rizal Bawazier tersebut.
Hanya saja, salah satu pekerjaan berat yang harus disiati kandidat pada  Pilkada Tangsel 2020 kali ini menurut Ketua KPU Bambang Triworo yaitu permasalahan waktu kampanye yang lebih pendek dari Pilkada sebelumnya. Namun dengan membawa program yang inovatif dan menggebrak niscaya kandidat terbaik akan berhasil menggaet kepercayaan masyarakat Tangsel.