Mohon tunggu...
Rohayati Arista
Rohayati Arista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Agribisnis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Hortikultura Menjadi Tren Berkebun di Rumah Saat Pandemi

25 Juni 2021   11:28 Diperbarui: 25 Juni 2021   12:21 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merebaknya Wabah Covid-19 di Indonesia

Meroketnya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini sudah tidak asing lagi di telinga. Imbauan demi imbauan telah dikampanyekan oleh pemerintah untuk memutuskan mata rantai penyebaran virus Corona di Tanah Air. Selama masa pandemi ini, masyarakat dianjurkan untuk melaksanakan aktivitasnya "di rumah saja" apabila tidak ada kebutuhan yang mendesak untuk beraktivitas di luar rumah. Saat keluar rumah pun masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan 5M, yaitu mencuci tangan,  memakai masker, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilitas dan interaksi.

Meskipun dinilai cukup efektif, tentu saja rasa jenuh dan penat tidak dapat disangkal lagi. Lantas, apa yang perlu Anda lakukan agar tetap semangat dan produktif saat di rumah saja? Anda dapat mengoptimalkan pekarangan rumah dengan bercocok tanam.

Tren berkebun di pekarangan rumah kini tengah digandrungi oleh masyarakat, sekaligus bisa menjadi hobi yang menyenangkan. Tidak hanya itu, selain dapat memperindah pekarangan rumah, hobi ini pun dapat menjadi peluang usaha yang sangat bagus dengan keuntungan yang berlipat.

Apa itu Hortikultura?

Hortikultura menjadi pilihan yang cocok untuk Anda tekuni. Selain mudah dalam proses penanamannya, perawatannya juga relatif lebih mudah dibandingkan dengan menanam tanaman jenis lain.

Bagi pemula dalam berkebun, mungkin istilah tanaman hortikultura masih terasa asing di telinga, atau Anda pernah mendengarnya tapi tidak tahu itu apa.

Menurut Dwi Puryati, 2019 (dalam Zulkarnain, 2010), Istilah hortikultura berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari kata "hortus" yang artinya kebun atau sebidang tanah yang berada di sekitar rumah yang masih dibatasi oleh pagar dan "culture" yang berarti bercocok tanam. Maka, hortikultura dapat dimaknai sebagai cara atau teknik bercocok tanam yang menggunakan media kebun atau pekarangan rumah sebagai lahan.

Kegiatan menanam tanaman hortikultura dapat dijadikan sebagai suatu program terapi bagi individu. Hortikultura terapi merupakan salah satu teknik intervensi yang menggunakan media tanam, aktivitas berkebun dan kedekatan terhadap alam yang digunakan sebagai program terapi dan rehabilitasi menurut Aris Nugraha Silitonga, dkk. 2017 (dalam David, 1994).

Dilansir dari beberapa sumber, Rabu (23/06/2021), Tanaman yang dibudidayakan meliputi tanaman sayur (Olerikultura), tanaman buah (Frutikultura), tanaman hias atau bunga (Frorikultura), dan tanaman obat atau rempah (Biofarmaka atau herbs).

Mari mengenal lebih jauh, 4 jenis tanaman hortikultura yang dibudidayakan berikut ini:

1. Tanaman Sayur-sayuran (Olerikultura)

2-60d5673fbb44865c5229d8b2.jpeg
2-60d5673fbb44865c5229d8b2.jpeg

Tanaman hortikultura jenis ini paling banyak digeluti oleh masyarakat, khususnya kaum hawa (ibu rumah tangga). Hingga saat ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk memiliki kebun sayur sendiri di rumah agar dapat menikmati sayur segar yang dipetik sendiri tanpa perlu khawatir dengan kehigienisannya.

Pada umumnya komoditas sayuran memiliki umur yang relatif pendek, yaitu kurang dari setahun, dan pada umumnya bukan tanaman musiman. Contohnya, seperti kubis, wotel, kentang, buncis, daun sawi, bayam, kangkung, dan sebagainya. Bahkan, beberapa macam bumbu-bumbuan dapat digolongkan ke dalam sayur-sayuran, seperti cabai, bawang, kunyit, sirih, daun salam, jahe, laos, dan sebagainya (Muchtadi, 2008).

2. Tanaman Buah-buahan (Frutikultura)

3-60d5674fbb44865dc559b444.jpeg
3-60d5674fbb44865dc559b444.jpeg

Tanaman hortikultura jenis ini menghasilkan beraneka ragam jenis buah-buahan. Di Indonesia yang merupakan negara tropis kaya akan buah-buahan dengan kekhasannya. Pada umumnya tanaman ini membutuhkan beberapa teknik khusus ketika dibudidayakan secara massal, namun tidak menutup kemungkinan apabila Anda ingin menanamnya di pekarangan rumah. 

Tanaman buah-buahan atau frutikultura terdiri dari dua macam yaitu tahunan dan musiman. Contoh tanaman buah yang bersifat musiman, yaitu durian, mangga, rambutan, lengkeng, melon, semangka, dan sebagainya. Sedangkan, tanaman buah-buahan yang tetap menghasilkan tanpa mengenal musim antara lain salak, pepaya, pisang, jeruk, alpukat, apel, anggur, jambu biji, dan sebagainya.

3. Tanaman Hias atau Bunga (Florikultura)

4-60d567491c6ab66c565ceab2.jpeg
4-60d567491c6ab66c565ceab2.jpeg

Tanaman hortikultura jenis ini merupakan jenis tanaman hias atau florikutura. Tanaman hias dapat dibudidayakan baik di dalam pot maupun langsung di tanah, seperti lavender, mawar, melati, krisan, bunga matahari, bunga sedap malam, tanaman bonsai, dan sebagainya. Selain itu, ada pula jenis tanaman hias yang tumbuh dan berkembang biak dengan cara menempel di batang tanaman lain, seperti anggrek. Tanaman hias dalam pot bisa dijadikan sebagai dekorasi indoor yang estetis dan enak dipandang, memberikan aroma yang sedap, serta perpaduan warna yang indah dapat menyegarkan mata Anda.

4. Tanaman Obat atau Rempah (Biofarmaka atau herbs)

5-60d5676d06310e1f197643d3.jpeg
5-60d5676d06310e1f197643d3.jpeg

Tanaman biofarmaka atau obat-obatan termasuk ke dalam komoditas hortikultura. Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan tanaman toga atau tanaman obat keluarga. Kepopuleran tanaman ini tidak pernah surut di kalangan masyarakat sedari dulu hingga sekarang, karena selain dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit, tanaman ini juga bisa dijadikan rempah-rempahan untuk masakan agar kaya akan cita rasa. Bahkan, sejarah mencatat kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia adalah untuk mencari sumber rempah-rempah, seperti cengkeh, kayu manis, kunyit, lada, kapulaga, pala, adas, dan sebagainya yang masing-masing memiliki nilai manfaat dan kegunaan yang berbeda-beda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun