Sore tadi, saat berkunjung ke rumah seorang teman di rumah susun daerah Angke, terdengar sebuah nyanyian yang mengalun merdu dari seorang bocah kecil, berusia sekitar tujuh tahunan. Dengan bergaya ala penyanyi profesional, dan memegang microfon serta memakai kacamata yang lucu dan sedap dipandang, saya pun jadi terkagum-kagum pada dirinya yang masih belia itu.
Ternyata, ia adalah Keponakan dari Kawan saya tersebut. Sambil ditepuki tangan, diberi semangat oleh beberapa keluarga serta tetangganya yang ikut menyaksikan di lantai atas, Bocah itu benar-benar mirip seorang artis panggung, apalagi memakai sepatu hak tinggi, yang membuat orang melihatnya menjadi tertawa geli.
Namun, ada sesuatu yang sangat janggal ketika saya memperhatikan gayanya dengan latar televisi yang menayangkan video artis yang menyanyikan lagu di sebuah panggung. Ternyata lagu yang dinyanyikan olehnya adalah "Hamil Duluan", sebuah lagu yang dipopulerkan entah duet Sinta-Jojo atau penyanyi lainnya.
Sebuah lagu yang sangat familiar sekarang ini, karena liriknya yang mudah dihafal dan pendek, membuat lagu Hamil Duluan, jadi populer di kalangan masyarakat. Entah itu di rumah susun, mal, pasar, terminal ataupun tempat dugem, bahkan di daerah saya sendiri, kala minggu kemarin banyak yang hajatan, tidak jarang menyetel lagu tersebut. Sama halnya dengan lagu Jablay, Keong Racun, Kucing Garong, ataupun yang beberapa waktu lalu menjadi fenomenal, Alamat Palsu. Bahkan kalau ditanyakan pada beberapa penjual vcd bajakan di emperan jalan, lagu-lagu seperti itulah yang justrunya paling laku dibeli oleh anak kecil hingga dewasa.
Padahal, kalau ditelaah lebih jauh, lirik-lirik lagu diatas cenderung untuk dikonsumsi oleh orang dewasa. Bukan berarti anak kecil dibawah 10 tahun tidak boleh menyanyikannya, sebab ada beberapa kalimat yang terkesan sangat vulgar, hingga tidak cocok untuk dinyanyikan oleh yang orang yang belum cukup umur.
Saya pun mencoba melihat lirik yang terkandung dalam lagu-lagu itu, beberapa diantaranya adalah.
- Lagu Jablai.
Waktu tamsya ke Binaria
Pulang-pulang ku berbadan dua
Meski tanpa restu orang tua, sayang
Aku rela, Abang bawa pulang...
La lai la lai la lai
Panggil aku si Jablai
Abang jarang pulang,
Aku jarang dibelai...
- Lagu Keong Racun
Dasar kau keong racun
Baru kenal eh ngajak tidur
Ngomong nggak sopan santun
Kau anggap aku ayam kampung
Kau rayu diriku, kau colek diriku