Dunia saat ini telah mengalami perkembangan teknologi yang sangat pesat hingga memberikan banyak kemudahan salah satunya berkat adanya internet. Internet yang ada saat ini menyediakan ruang tanpa batasan untuk para penggunanya dalam berkreasi, berinvasi, hingga mengakses informasi. Selain itu, internet juga memungkinkan penggunanya untuk menampilkan karyanya baik berupa berita baru, foto, hingga produk jurnalistik murni yang membekukan momen beserta hasil akhirnya baik berupa foto, hingga tanpa tambahan lain (Kurniawati, M. 2013). Hadirnya internet dan web yang menampilkan produk-produk media secara umum disebut dengan multimedia journalism (Howry, 2006, p.71).
Multimedia journalism dikenal pertama kali saat ada bencana gempa bumi yang melanda Bhuj yang merupakan kota di kawasan India pada tahun 2001. Saat terjadinya bencana tersebut kebanyakan media hanya menampilkan still photojurnalism, namun ada juga media yang menayangkan berita bencara tersebut dengan disertai foto serta audio berupa slide show yaitu Associated Press salah satu kantor berita dan hal ini termasuk kedalam multimedia journalism karena dalam menyampaikan sebuah berita menggabungkan beberapa elemen diantaranya audio, gamabar, teks, serta interaktivitas (Kurniawati, M. 2013). Sejak hadirnya berita itu banyak media terkemuka yang ikut mengambil bagian dalam jurnalisme multimedia yang semakin hari semakin canggih serta konten jurnalistik online yang semakin beragam.
Mark Deuze (Kurniawati, M. 2013) yang merupaan akademisi University of Amsterdam menjelaskan definisi jurnalisme multimedia dalam esainya menjadi dua jenis. Definisi jurnalisme multimedia yang pertama jurnalisme multimedia merupakan berita yang dikemas menggunakan dua media atau lebih yang dimuat dalam web. Definisi kedua jurnalisme media merupakan presentasi dari sebauh berita yanf diintegrasi serta disampaikan dalam media seperti web, email, radio, televisi, dan banyak lagi media lainnya.
Perkembangan teknologi internet, teknologi fotografi, teknologi perangkat lunak, serta teknologi web tentunya saling berkaitan dalam munculnya jurnalisme multimedia di media-media online. Chapman (2011) Â menjelaskan bahwa beberapa media massa terutama media cetak contohnya Chicago Tribute serta The New York Times merupakan media-media yang mempelopori web berita. Chicago Tribute dan NYT melakukan distribusi dan produksi berta melalui media internet serta web, dan hal-hal tersebut dimulai sejak pertangahan tahun 1990-n dan kemudian diluncurkan pada tahun 1996, dan gebrakan inilah yang merupakan tonggak perkembangan jurnalisme untuk tahun berikutnya.
Jurnalisme multimedia yang saat ini sedang tren di media-media digital diiringi dengan tren tulisan panjang atau disebut longform journalism. Sederhananya tren ini merupakan praktik jurnalisme yang menggabungkan penulisan mendalam yang disampaikan dengan bahasa yang lebih dinamis. Hal inilah yang juga disampaikan oleh editor The New Yorker, David Remnick. Contoh praktek longform journalism adalah beberapa tulasan yang dipublikasi oleh The New York Times dalam situs websitenya. Tulisan ini juga dipopulerkan pertama kali di Amerika oleh The New York Times yang kemudian kembali dipopulerkan oleh wartawan The Herald Tribune.
Daftar Pustaka
Chapman, Jane L. & Nuttall, Nick. (2011). Journalism today -- a themed history. United
Kingdom : Wiley-Blackwell
Howry, Joe. (2006). An optimistic plunge into multimedia reporting. Nieman Reports, 72.
Kurniawati, M. (2013). DARI MULTI-DISORDER HINGGA MULTIMEDIA JOURNALISMÂ
-- SEBUAH CATATAN SEJARAH MEDIA. Jurnal e-komunisi, vol. 1, no. 1. Diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/78345-ID-dari-multi-disorder-hingga-multimedia-jo.pdf
