Selamat Pagi Lumajang, Kurang 1 hari menjelang pemilukada Lumajang berlangsung kita haruslah mencermati siapa yang layak memimpin Lumajang 5 tahun ke depan. Sebagai tolak ukur marilah kita kupas hasil dan kesimpulan Debat Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lumajang yang berlangsung di JTV tgl 25 Mei 2013 kemarin. Debat Cabup/Cawabup Lumajang kemarin semakin menjelaskan kepada publik kemampuan personal masing-masing Paslon baik itu Attitude maupun Intelegensia mereka .
saya sebagai publik/masyarakat awam pada akhirnya menarik kesimpulan bahwa :
01. Pasangan SA'AT
Cukup memahami berbagai permasalahan yang ada di Lumajang, saya rasa mereka mampu untuk membangun Lumajang lebih baik lagi 5 tahun ke depan. Program-program pembangunan di pemerintahan mereka yang pertama tidak bisa optimal karena dihadang oleh parlemen yang notabene dipimpin oleh calon no. 2 ( Agus Wicaksono). Namun untuk program-program di 5 tahun mendatang apabila diizinkan oleh seluruh masyarakat Lumajang sudah tertuang dalam Visi dan Misi pasangan SA'AT. Dalam debat kemarin sungguh terlihat kelebihan pasangan ummaro dan ulama tersebut. program yang mereka prioritaskan adalah pendidikan Akhlaq untuk menurunkan tingginya perjudian di Lumajang. Sebagai kota Santri tentu kita akan malu apabila Perjudian masih menjamur dan marak di berbagai pelosok Lumajang. dalam menjawab pertanyaan panelis pasangan SA'AT benar-benar kompak dalam membagi kesempatan berbicara....saluuut
02. Pasangan A-RIF
Sebagai mantan ketua DPRD Kab. Lumajang dan sesuai dengan jam terbangnya sebagai politisi, tentu hal yang lumrah apabila bpk. Agus-wi mampu ber argument dan berdiplomasi walaupun itu kurang mengena pada pokok permasalahan yang ditanyakan panelis. Dalam setiap argument nya, beliau selalu tak henti-hentinya lancarkan serangan pada pasangan Incumbent. Kita patut akui bahwa sosok bpk. Agus-wi punya sisi Leadership yang tinggi itu terbukti beliau selalu mencoba mendominasi berbagai pertanyaan panelis. Bahkan mungkin beliau tak mau sisi leadership itu tergerus/terkurangi walaupun itu oleh pasangannya sendiri Kyiai H. Adnan Syarif, MA. Padahal dilihat dari gelar/titel yang tersemat di nama Kyai H. Adnan Syarif,Lc, MA tentulah pendidikan pak kyiai lebih tinggi dari Agus Wicaksono, S.Sos. Namun mungkin dari sifat/pembawaannya hingga bpk. Agus-wi luapa bahwa masih ada peran Kyiai H. Adnan Syarif, Lc, MA sebagai calon wakil bupati. Apabila melihat gelagat tersebut sungguh tidak akan mungkin pak Kyiai sebagai Cawabup dapat berperan aktif karena tak akan mungkin diberi kesempatan. Dalam uji publik yang ditonton seluruh warga Lumajang bahkan mungkin juga seluruh Jawa timur, peran Kyai H. Adnan Syarif, Lc, MA serasa dikerdilkan, atau memang sengaja dikerdilkan. Disinilah level tinggi seorang politisi sekelas Agus-wi benar-benar terbukti. Agus-wi cari pasangan yang bisa mendulang suara tinggi namun bisa dikerdilkan/disetting menurut kehendaknya. Bagaimana jika A-Rif diberi kesempatan masyarakat untuk memimpin Lumajang, tentu sosok Kyai H. Adnan Syarif, Lc, MA akan tenggelam karena hanya difungsikan sebagai ban serep.........semoga Masyarakat lumajang bisa pahami sendiri.
03. Pasangan ASA
Mohon Maaf, saya kok kurang yakin akan kemampuan fisik calon bupati pasangan ASA ini ya.....bagaimana akan memimpin Lumajnag 5 tahun ke depan apabila menjawab pertanyaan panelis aja sudah NGos-ngosan seperti menderita asma yang akut. Gerak pun kurang sigap seperti gejala stroke.............????apakah mungkin beliau lagi banyak pikiran, karena pengeluaran sudah miliaran bagaimana cara mengembalikan??? andaipun terpilih tentu langkah awal yang mereka lakukan , BALIK MODAL...!!! Pertanyaan-pertanyaan panelis saja dijawab sekenanya seperti tanpa memikirkannya dulu..........Monggo sudah sangat jelas........tinggal bagaimana masyarakat Lumajang memilih.
04. Pasangan indah-Kafi
Pasangan ini sangat kurang dalam memahami pertanyaan-pertanyaan panelis, ataukah mungkin pasangan ini hanya mau cari popularitas?????
sekian kesimpulan saya dalam menganalisa Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati tgl 23 Mei 2013 di JTV kemarin.
semoga ini bisa menjadi pencerahan bagi masyarakat dalam memilih Bupati untuk 5 tahun ke depan. jangan sampai salah pilih........kemakmuran rakyat jadi taruhannya.
