Mohon tunggu...
robenito
robenito Mohon Tunggu... Lainnya - free writer

Suka nulis, temanya bebas tergantung mood.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Bahasa Inggris Menghadapi Tantangan Pasar Bebas ASEAN

12 Desember 2020   01:25 Diperbarui: 12 Desember 2020   01:31 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak dicanangkanya forum Masyarakat Ekonomi Asia Tenggara (MEA) tahun 2015 lalu, segudang tantangan terbentang di depan mata dan siap menjadi hambatan apabila masyarakat Indonesia tidak mempersiapkan diri sedini mungkin. Salah satunya yaitu penguasaan bahasa asing.

Kesiapan Menyikapi Pasar Bebas ASEAN

Pasar bebas Asia Tenggara atau ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan salah satu komitmen negara-negara di Asia Tenggara untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai basis produksi  dunia sekaligus menjadikannya sebagai kawasan perdagangan bebas untuk mendorong daya saing. Komitmen penerapan pasar bebas Asia Tenggara ini sendiri berlangsung sejak 2015 lalu. (sumber : https://biz.kompas.com/read/2015/12/16/165639428/Bersiap.Memasuki.Pasar.Bebas.ASEAN).

Perundingan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) atau Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional ditandatangani pada November 2020. Yang artinya pasar bebas Asia Tenggara akan mulai berjalan. (sumber : https://money.kompas.com/read/2020/08/29/113100726/perjanjian-perdagangan-bebas-kawasan-asean-siap-ditandatangani-november-2020).

Namun dibalik gaung besar perdagangan bebas tersebut terdapat sejumlah pertanyaan dan tantangan yang mengkerucut pada satu pertanyaan utama : Mampukan Indonesia ?

Pertanyaan tersebut bukan bertujuan untuk menelisik kemampuan Pemerintah kita menyikapi beragam potensi, hambatan, kendala, dan kesempatan yang ada. Justru pertanyaan tersebut ditujukan kepada kita, masyarakat Indonesia. Utamanya kaum terpelajar dan profesional.

Selain tantangan dalam hal produksi, produktivitas, profesionalisme dalam mengikuti alur pasar bebas tersebut ada tantangan lain yang suatu waktu bisa menjadi kelemahan sekaligus kekuatan, yaitu faktor penguasaan terhadap bahasa asing utamanya Bahasa Inggris. Tahukan anda, ketika pasar bebas ini dijalankan maka keran bagi warga negara asing untuk bekerja di Indonesia justru akan terbuka luas. Ini berarti warga Indonesia harus bersaing di negaranya sendiri.

Maka orang Indonesia harus punya nilai lebih, khususnya dari sisi penguasaan dan pemahaman bahasa Inggris. Kenapa demikian ? Karena bisa saja perusahaan asing di Indonesia mewajibkan bahasa Inggris sebagai bahasa formal di lingkungan kerjanya. Dari sisi lain, dengan kemampuan bahasa Inggris yang memadai justru memungkinkan pengembangan karir ketika perusahaan melakukan ekspansi ke negara lain.

Sebagai informasi, berdasarkan riset yang dilakukan oleh lembaga pendidikan bahasa Inggris English First (EF) pada tahun 2019 terhadap respondennya yang berasal dari 100 negara yang bahasa aslinya bukan bahasa Inggris, diketahui bahwa Belanda adalah negara dengan masyarakat yang paling baik pemahaman bahasa Inggrisnya, sementara Indonesia berada di peringkat 62, turun 2 tingkat dari survey yang sama di tahun sebelumnya. 

Ini mengindikasikan bahwa umumnya masyarakat Indonesia tergolong rendah kemampuan bahasa Inggrisnya. Sekali lagi pertanyaannya, mampukah masyarakat Indonesia bersaing ?

Mengapa Bahasa Inggris Penting di Pelajari ?

Dilansir dari artikel https://www.ulastopik.com/2020/12/kursus-bahasa-Inggris-EF-adults-.html, yang mengutip statemen dari Frank Smith, seorang psikolinguistik kontemporer yang karya-karyanya mengilhami metode pembelajaran di berbagai perguruan tinggi di dunia:

"Bahwa satu bahasa menunjukkan anda pada satu koridor kehidupan. Dua bahasa menunjukkan anda jalan menuju semua koridor", bahwa bila seseorang menguasai bahasa lain diluar bahasa asli kita maka akan sangat besar peluang lainnya baik itu berupa relasi, atau finansial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun