Mohon tunggu...
Erlitha Rahmawati
Erlitha Rahmawati Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Semangat dalam menjalani hari~

Agroteknologi 2017 Solo-Salatiga

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Limbah Tempe yang Bermanfaat

6 Oktober 2017   22:02 Diperbarui: 6 Oktober 2017   22:05 2392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Satu-satunya limbah tempe yang bermanfaat adalah kulit ari kedelai. Kulit ari kedelai, merupakan limbah industri hasil pembuatan tempe yang diperoleh sesudah melalui proses prebusan serta perendaman kacang keledai. Sesudah memulai kedua proses ini kulit ari dijauhkan yang dengannya melakukan penginjakan ataupun yang dengannya mesin pembelah biji sekaligus pemisah kulit, lantas kulit biji akan mengapung serta dibuang begitu saja.. 

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari alam yang berlanjut.Konservasi energi adalah penggunaan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar di perlukan.Sumber energi alternatif tertentu adalah sumber energi alternatif yang digunakan untuk mengganti sumber bahan bakar minyak.

Perlu di ingat bahwa bahan bakar fosil merupakan energi terbarukan. Selain bahan bakar fosil adapun eneri terbarukan yang lain adalah energi terbarukan yang berasal dari bioetanol. Salah satu contoh dari bioetanol adalah bioetanol dari limbah kulit ari kedelai adapun n beberapa tahap dalam prosesnya.

-Produksi Ethanol Kulit Ari Kedelai, pembuatan etanol berbahan baku hidrolisat kulit ari kedelai, Proses pembuatan hidrolisat adalah dengan menghidrolisis kulit ari kedelai selama 1.5 jam dengan menambahkan HCl 6% sampai bubur kulit ari kedelai memiliki pH antara 1 sampai 2 kemudian dinetralkan dengan menambahkan Na2CO3. Hasil hidrolisis yang sudah dinetralkan dilakukan analisa bahan baku yang meliputi kadar total gula dan gula reduksi. 

Proses hidrolisis dilakukan dengan tujuan untukmendapatkan gula sederhana yang kemudian difermentasi oleh khamir untuk menghasilkan etanol. Perlakuan tingkat keasaman hidrolisat dan suhu fermentasi berpengaruh terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Semakin rendah pH maka akan semakin rendah gula reduksi yang tersisa dan semakin tinggi kadar etanol yang dihasilkan, hal ini dikarenakan glukosa digunakan sebagai substrat untuk pertumbuhan saccharomyces Cerevisiae.

-Peningkatan Produksi Ethanol Kulit Ari Kedelai, peningkatan produksi ethanol pada kuliat ari kedelai adalah dengan perlakuan pH Hidrolisat dan suhu fermentasi terhadap kadar ethanol. Bahwa Nilai pH awal media fermentasisangat mempengaruhi kadar etanol yang dihasilkan.

-Hidrolisis asam (HCL 4%) pH4 suhu 1210C  nilai derajat keasaman(pH) saat proses fermentasi cenderung mengalami perubahan bahwa rerata pH pada proses fermentasi hidrolisat kulit ari kedelai , pH mengalami peningkatan padakeseluruhan perlakuan, perlakuan pH awal 4,5 mengalami kenaikan menjadi 4,71 ; 4,63 dan 4,68 sementara untuk perlakuan pH awal 5 mengalami kenaikan menjadi 5,02 ; 5,1 dan 5,07 dan untuk perlakuan pH awal 5,5 mengalami kenaikan menjadi 5,64 ; 5,66 dan 5,69.

-Pendinginan suhu kamar dengan suhu yang dingin maka mikroba dapat membentuk Sel S. cerevisiaeyang diamobilisasi, diamobilisasi adalah sel pada usia pertengahan fase log karena jumlah sel yang hidup optimal dan aktif mengkonversi substrat menjadi produk.

-Penetralan pH denganNa2CO3 sampai pH sesuai dan ditambahkan buffer untuk mempertahankan pH

-Inokulasi Sacharomyces cerreviceae1%, inokulasi merupakan kegiatan pemindahan mikroorganisme baik berupa bakter maupun jamur dari tempat atau sumber asalnya ke medium baru yang telah dibuat dengan tingkat ketilitian yang sangat tinggi dan aseptis. Dengan demikian akan didapatkan biakan mikroorganisme murni yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran maupun untuk kepentingan lainnya seperti kepentingan industri, pertanian, dan kesehatan. Inokulasi yang baik ditentukan oleh tingkat streilitas ruangan, alat, dan tenaga pelaksana baik kebersihan maupun teknik inokulasinya.

-Fermentasi suhu yang sesuai perlakuan 300C, 35oC ,400C 

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun