Ketika sedang mempelajari teori yang dibahas pada artikel ini, saya menjadi teringat ketika melihat anak bermain di supermarket tepatnya di area buah - buahan. Anak dengan polosnya menunjuk buah - buahan yang ada di sekitarnya dan menanyakan kepada orang tuanya. Dan orang tuanya menjelaskannya dengan sabar. Lalu orang tuanya pun bertanya kepada si anak sambil menujuk buah semangka yang sedang dipotong menjadi dua, yang kurang lebih percakapannya seperti ini:
"Mas (panggilan si anak), liat deh abangnya motong semangkanya keren" kata ayahnya
"iya, yah...Aaah, kalo misalnya 1 semangka dipotong kaya gitu jumlahnya jadi berapa?" tanya anak
"tetep 1" jawab ayah
"kok 1? itukan 2?" sahut anak
"iyaa semangkanya 2 tapi jumlahnya tetep 1 mas, soalnya kan semangkanya satu awalnya" jelas ayah
"tapikan jadi ada 2, Yah" sahut anak
*ayahnya tersenyum*
Pepatah mengatakan Tak kenal, maka tak aruf.  ehh maksudnya Tak kenal, maka tak sayang. Biar lebih akrab dengan pembahasan kali ini, kita panggil Mr. Jerome S. Bruner ini dengan Sebutan Mas Broo (baca: Bru) .
Mas Broo ini merupakan ahli psikologi dibidang perkembangan dan belajar kognitif. metode pendekatannya dengan metode eklektik. Apaan si eklektik itu?Â
Eklektik adalah suatu teori yang menggunakan metode yang berasal dari berbagai sumber. Jadi boleh dibilang, Mas Broo ini yang nyaring teori - teori orang lain, sampai ketemu yang terbaik, lalu ia kembangin lagi biar lebih mantap.Â
Karena metode pendekatan yang dilakukan Mas Broo ini menggunakan metode eklektik, maka dia banyak melakukan sebuah penelitian. Sampai dia mengambil garis besar bahwa yang dibahasnya meliputi: persepsi manusia, motivasi, belajar dan berpikir. Dan ketika dia mempelajari tentang manusia, dia menganggap bahwa manusia itu sebagai pemroses, pemikir, dan pencipta informasi.
Intinya konsep dasar dari teori Mas Broo ini adalah bagaimana seseorang dapat menerima informasi yang didapatkannya dan apa yang dilakukan ketika informasi diterima olehnya itu mengandung informasi yang terbagi - bagi / terpisah.Â
Teori Mas Broo ini akan menjawab permasalahan anak yang sulit mengonsep suatu perhitungan dan suatu bangun datar. Mas Broo akan memberikan tahapan pembelajaran agar anak mudah untuk membuat suatu konsep dengan fase bertahap. Ada 3 tahap yang dibuat oleh Mas Broo ini :
Tahap Enaktif
Tahapan enaktif ini adalah tahap seorang anak mampu untuk melakukan suatu pengalaman yang dilakukan secara langsung. Pengalaman ini berupa pembelajaran yang berkaitan dengan benda - benda yang berada di sekitarnya. Pencapaian dari tahap ini adalah anak mampu untuk mengenal benda tersebut dan paham untuk membagi suatu benda tersebut.
- Contoh : Ibu dapat memberikan suatu pengalaman kepada anak dalam memotong sebuah pizza. Ibu memberikan intruksi kepada anak untuk memotong pizza tersebut menjadi empat, sambil mendampingi proses memotong. Lalu Anak diminta untuk memberikan 2 potong pizzanya kepada 2 temannya, 1 potong pizza diberikan kepada ibunya, dan 1 potong boleh dimakan olehnya. Dan Ibu, dapat memberikan penjelasan terhadap pembagian pizza tersebut kepada anak.
- Pencapaian : Anak berpengalaman bahwa ia dapat memotong pizza secara langsung. Hal tersebut dapat merekam ingatan pada anak terhadap kejadian apa yang telah dia lakukan. Lalu, anak mampu membagi pizza tersebut dan ibu memberikan suatu konsep kepada anak. Hal tersebut dapat memberikan suatu konsep kepada anak tentang pembagian suatu benda menjadi beberapa bagian.
 Tahap Ikonik