Hidup berkeluarga tentunya siapa pun ingin selalu bahagia meskipun dalam perjalanannya akan selalu ada kemelut dan rintangan. Tentunya kita tak harus heran karena itu perjalanan kehidupan.Â
Pada awalnya lancar saja. Namun di tengah perjalanan kehidupan keluarga, sesekali waktu bertemu kemelut, bahkan rintangan. Bahagia sekali kita mampu menghadapi kemelut dan rintangan tersebut bahkan sangat berharap tidak akan menjumpainya lagi.Â
Tapi teryata kehidupan tidak menghendaki itu karena perjalanan masih belum selesai tentunya akan selalu ada kemelut dan rintangan. Di depan bisa dijumpai kemelut dan rintangan lagi, bahkan bisa jadi ada jalan yang ditutup dan harus dialihkan ke jalan alternatif.
Ada beberapa cara dan upaya menikmati kemelut dalam keluarga supaya bahagia:
1. Siap diri untuk menghadapi
Menghadapi kehidupan keluarga tentunya harus bersiap diri dengan kemelut yang berulang, bersiap dengan rintangan yang terjadi beberapa kali. Bersiap diri paling tidak akan menumbuhkan percaya diri dan mental siap menghadapi. Bukan lari karena tidak memberikan solusi.Â
2. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan baikÂ
Suami dianalogikan sebagai sopir dan istri dianalogikan sebagai pendamping sopir. Sopir dan pendamping sopir harus saling berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik.Â
Jika pendamping terlalu cerewet dan emosional justru akan berdampak negatif terhadap sopir. Sopir bisa kehilangan konsentrasi karena terbawa emosi, sehingga membawa mobil ke arah yang salah. Jika sopir tidak berhati-hati akan membawa semua penumpang mobil ke dalam bahaya.Â
Berkoordinasi dan bekerja sama dengan baik membuat sopir menjadi menjaga, merawat, dan mengemudi dengan penuh perhatian dan kelembutan. Hal itu semua membuat sopir dan penumpang merasa nyaman.