Pendidikan merupakan hal wajib untuk diterima oleh semua warga negara Indonesia, dimana para peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler diarea sekolah. Namun sejak pandemi muncul di Indonesia pada 02 Maret 2020 yang menginfeksi seorang ibu yang berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun, sejak saat itu virus covid-19 mulai menyebar luas kebeberapa daerah. Karena kondisi yang mulai mengkhawatirkan membuat pemerintah mengambil keputusan untuk memberlakukan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), dimana kegiatan pembelajaran dilakukan dari rumah masing-masing. Hal tersebut dilakukan guna untuk memutus mata rantas penyebaran virus Covid-19.
Pandemi juga menjadi sesuatu yang baru bagi semua orang termasuk bagi tenaga pendidik, mereka memutar otak untuk sekreatif mungkin agar materi dapat dimengerti oleh para peserat didik. Karena tidak setiap peserta didik memiliki Gadget yang memadai sehingga pembelajaran daring bukan pilihan yang tepat untuk digunakan.Â
Tidak sedikit sekolah yang bisa menggunakan Gadget sebagai media dalam pembelajaran daring, salah satunya yaitu sekolah yang ada diwilayah Desa Kalianyar, Indramayu yang belum bisa menggunakan Gadget sebagai media pembelajaran. Hal ini dikarenakan sedikitnya yang memiliki smartphone, serta ketidakpahaman orangtua mengenai teknologi.
Pada daerah sekitar pembelajaran dilakukan dari rumah, dimana peserta didik datang ke sekolah untuk diberikan pemahaman mengenai materi setelah itu diberikan tugas untuk dikerjakan dirumah lalu dipulangkan kembali, jam pembelajaran yang kurang serta ketidakpahaman orangtua mengenai smartphone membuat peserta didik tidak mendapatkan materi tambahan di rumah.Â
Salah satu pendidik di Sekolah Dasar yang ada di daerah Kalianyar mengungkapkan "Pandemi sangat berdampak sekali dalam dunia pendidikan, terutama kepada peserta didik yang mengalami kemunduran dalam segi belajar", "kurangnya minat belajar di rumah, banyak peserta didik ketika di rumah bermalas-malasan dan lebih banyak bermain ketimbang belajar jika ditanyakan efektif tidaknya bisa dikatankan kurang efektif" sambungnya, karena waktu yang singkat sehingga penjelasan mengenai materi belum selesai tetapai harus selesai dan diganti dengan pemberian tugas.
Tidak dapat dipungkiri lagi orangtua menjadi salah satu peran penting dalam keberhasilan belajar anak, beberapa peran penting orangtua dalam kegiatan anak belajar sebagai fasilitator, sebagai motivator, sebagai pembimbing, sebagai pendidik, sebagai pelindung (Yulianingsih et al., 2020).
Â
Sumber :
Ihsanuddin.(2020). Fakta Lengkap Kasus Pertama Virus Corona di Indonesia . [online]. Diakses dari https://nasional.kompas.com/read/2020/03/03/06314981/fakta-lengkap-kasus-pertama-virus-corona-di-indonesia?nomgid=0&page=all
Yulianingsih, W., Suhanadji, S., Nugroho, R., & Mustakim, M. (2020). Keterlibatan Orangtua dalam Pendampingan Belajar Anak selama Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(2), 1138--1150.
Yusuf. (2020). PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK SELAMA PEMBELAJARAN DARING. [online]. Diakses dari https://www.stit-alkifayahriau.ac.id/partisipasi-orang-tua-terhadap-pendidikan-anak-selama-pembelajaran-daring/