Mohon tunggu...
Rizky NurAfni
Rizky NurAfni Mohon Tunggu... Guru - Pelajar/Mahasiswi

Pintu kebaiakan tidak hanya satu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar dan Pendidikan dalam Perspektif Islam

28 Februari 2020   14:48 Diperbarui: 28 Februari 2020   14:55 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara tentang  pendidikan tak akan ada habisnya. Perkembangan zaman yang semakin pesat, pertumbuhan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan yang semakin meningkat, akan menuntut pendidikan supaya sesuai dengan keadaan yang ada. Melalui disiplin ilmu Teori Belajar inilah kita dapat mengetahui bagaimana pendidikan itu seharusnya berjalan. Karna dalam Teori Belajar ini akan membahas mengenai tata cara mengaplikasikan kegiatan belajar mengajar antara guru dan peserta didik. kemudian sebelum menjalankan roda pendidikan, perlu dilakukan perencanaan, serta perancangan dan penyusunan metode pembelajaran yang akan diterapkan baik di dalam kelas maupun di luar.

Tujuan kegiatan belajar mengajar itu sendiri adalah mendidik peserta didik supaya menjadi insan yang berakhlak mulia dan memiliki pengetahuan yang luas. Maka diharapkan, dengan diperolehnya ilmu pengetahuan oleh siswa tersebut dapat memberikan perubahan yang baik, terutama perubahan sikap dan moral. Perkembangan kognitif juga diharap berjalan dengan baik guna sebagai bekal bagi seorang anak tersebut dalam menghadapi dunia pekerjaan.

Belajar adalah suatu proses transfer ilmu dari pendidik kepada peserta didik. Dimana pengetahuan tersebut tidaklah cukup hanya sekedar wawasan saja melainkan pengajaran perilaku, kebiasaan, dan moral. Hal tersebut adalah merupakan bukti bahwa seseorang sudah belajar. Perubahan perilaku tersebut berkaitan dengan perubahan kognitif (pengetahuan), Psikomotorik (keterampilan), dan nilai serta sikap (afektif).

Belajar merupakan hal yang penting bagi kehidupan, karena dengan belajar kita bisa mengembangkan potensi kita dalam berbagai aspek dan berbagai bidang. Mulai dari keterampilan berpikir, bernambahnya wawasan serta ilmu pengetahuan, berjiwa kreatif dan inovatif.

Teori Belajar itu sendiri adalah cara-cara atau metode-metode  yang digunakan untuk memahami perilaku individu yang umumnya pada seseorang tersebut menetap sebagai gambaran dari hasil pengalaman dan hubungan dengan lingkungan.

Teori-teori yang ada dalam Teori Belajar

  • Teori behavior adalah teori yang mempelajari tentang kepribadian seseorang. Dimana perilaku individu tersebut dapat di pengaruhi oleh lingkungan sekitar di mana tempat dia tumbuh dan berkembang. Jadi, tekum atau tidaknya, belajar atau tidaknya individu itu tergantung pada sesuatu  yang memengaruhinya yang diberikan oleh keadaan sekitarnya. Teori memaparkan bahwa belajar adalah sebagai prosedur perubahan perilaku sebagai hasil dari interaksi antara stimulus dan respon.
  • Teori Diskriptif. Teori ini bisa disebut juga sebagai teori belajar, karena tujuan utamanya adalah menjelaskan mengenai teori belajar, yaitu meliputi filsafat pendidikan itu sendiri.
  • Teori Belajar Kognivistik. Teori ini lebih menegaskan pada proses berjalannya kegiatan belajar mengajar di bandingkan hasil yang diperoleh setelah melewati proses belajar itu sendiri. Materi pada teori kognivistik tidak terputus-putus, melainkan terus berkelanjutan. Karena belajar adalah suatu usaha untuk memahami dan memaknai sesuatu. Usaha itu dilakukan aktif oleh peserta didik dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, memerhatikan lingkunagn dan alam sekitar, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan.
  • Teori Belajar Humanistik. Teori ini lebih terfokus kepada ide-ide dan gagasan-gagasan tentang belajar. Teori ini lebih banyak membicarakan tentang proses belajar dalam bentuk yang lebih sempurna. Bisa dikatakan, bahwa teori Humanistik ini titik beratnya adalah suatu proses memanusiakan manusia yang dimaksud yaitu bagaimana caranya supaya manusia dapat menggali potensi dirinya masing-masing lalu kemudian diterapkan dalam kesehariaannya.
  • Teori belajar konstruksiv. Teori menjelaskan bahwa belajar adalah sebagai proses pembentukan pengetahuan oleh belajar atau bisa diartikan bahwasanya ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang individu merupakan hasil bentukan itu sendiri. Bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung, serta materi apa yang menjadi pembahasan, akan membentuk peserta didik itu.

Dalam Islam sendiri, pendidikan dimulai sedini mungkin, sejak bagaimana seorang laki-laki akan mencari pasangan hidup dan membangun rumah tangga bersama. Seorang wanita yang nantinya akan menjadi ibu dan menjadi sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ini adalah merupakan salah satu metode dalam teori belajar bagaimana kualitas pendidik juga sangat penting dan berpengaruh.

Kemudian, sebagaimana yang kita ketahui wahyu yang pertama kali turun adalah surat al Alaq ayat 1-5 yang menjelaskan tentang perintah membaca. Ini bermakna bahwa kita dalam belajar dan menuntut ilmu haruslah banyak-banyak membaca. Allah SWT memerintahkan kita untuk menuntut ilmu bukanlah tanpa tujuan. Melainkan sebagaimna yang ada pada penjelasan teori humanistic diatas, bahwa dengan ilmu penegtahuan tersebuat akan memanusiakan manusia itu sendiri.

Kewajiban kita sebaga umat manusia, sebagai khalifah dan hamba Allah SWT di muka bumi harus menjaga apa yang Allah telah titipkan. Karena dengan adanya ilmu pengetahuan, seorang yang telah berpengetahuan luas harus memiliki perilaku yang baik hingga mampu meneruskan generasi-generasi selanjutnya dengan baik pula.

Dalam Ilmu Teori Belajar, memori itu ada dibagi tiga, yaitu:

  • Memori sensor. Memori sensor adalah mencakup segala sesuatu yang dapat di tangkap oleh panca indera. Yaitu apa yang dilihat oleh mata, apa yang di dengar oleh telinga, apa yang diraba oleh kulit, apa yng dirasa oleh lidah dan apa yang dicium dengan hidnug. Namun memori ini tidak menyimpan apa yang di tangkap tersebut. Melainkan hanya sebagai alat pendeteksi suatu rasa.
  • Memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Memori jangka pendek adalah apa yang kita alami. Namun memori ini tidak akan menyimpan kecuali hanya beberapa detik saja, kurang lebih selama 4 detik. Sedangkanmemori jangka panjang adalah apa apa yang dismpan dalam memori dalam waktu yang cukup lama. Seperti pelajaran-pelajaran disekolah yang pernah kita hafal, dan lain-lain.
  • Memori periodic (waktu). Memori periodek menyimpan hal-hal menyangkut angka atau tempat. Seperti tanggal lahir, tempat tinggal, dan awal pertama kali masuk sekolah. Memori ini dibagi lagi menjadi tiga, yang pertama prosedur: contohnya seperti prosedur cara kerja tubuh. Memori tersebut menyimpan cara-cara kerja organ tubh, bagaimana jantung berdetak, paru-paru bernafas dan lai-lain. Yang kedua inferensial: yaitu perubahan memori lama dengan memori yang baru namun dengan fungsi yang sama. Contohnya yaitu apabila seseorang mengganti nomor teleponnya. Yang ketiga memori referensial: yaitu memori lama yang melekat kuat sehingga sulit diubah dengan memori yang baru. Hal ini kerap kali terjadi pada usia remaja. Pada usia mereka yang masih mulai mebuka hati untuk lawan jenis ataupun masalah-masalah asmara. Kenangan lama tidak akan dengan mudah begitu saja terlupakan.

Ini adalah sedikit pengetahuan mengenai teori belajar serta pentingnya suatu pendidikan tersebut. Semoga bermanfaat, terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun