Mohon tunggu...
Rizky NurAfni
Rizky NurAfni Mohon Tunggu... Guru - Pelajar/Mahasiswi

Pintu kebaiakan tidak hanya satu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Ilmu Psikologi Perkembangan

27 Februari 2020   00:06 Diperbarui: 27 Februari 2020   00:08 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan adalah tanggung jawab semua elemen masyarakat, baik keluarga, sekolah, maupun lingkungan. Terutama seorang wanita yang nantinya akan menjadi seorang ibu. Ibu sebagai madrasatul ula hendaknya mengetahui sejak dini mengenai perkembangan-perkembangan anak mulai dari perkembangan janin didalam kandungan, bayi, usia balita, anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Untuk mengetahui perkembangan seseorang, kita telah memiliki fokus ilmu yang mempelajari tentang perkembangan tersebut secara detail dan terperinci ilmu pengetahuan tersebut adalah Psikologi Perkembangan yang berkonsentrasi mengenai proses perubahandan proses kehidupan manusia, mulai dari awal kehidupan yaitu masa kehamilan di dalam kandungan sampai kematian atau meninggal. Seseorang dalam perkembangannya adalah sebuah proses menuju kompleks yaitu lebih sempurna, dimana segala proses yang telah dilewati tidak akan bisa terulang kembali.

Ilmu Psikologi Perkembangan sudah mulai berkembang pada tahun 1787, yaitu dengan adanya sebuah karya ilmuwan German yang berjudul "The Journal of Baby Biography". Kemudian pada masa selanjutnya ada Diethrich (1778-1897) dan Charles Darwin (1877) melakukan riset dan observasi dalam kehidupan mereka, yaitu mengamati setiap perilaku anaknya mencakup perkembangan language (bahasa), cognitive (pola pikir/pengetahuan), behavior (perilaku), censor (sensor), dan motoric (motorik). 

Setelah itu, muncul dua tokoh yang saling kontroversi antara John Locke dengan Jean Jeaques Posseau apakah periaku seseorang itu merupakan bawaan dari lahir ataupun hasil dari pengalaman yang dialami dalam hidupnya.

Psikologi Perkembangan juga mempelajari tingkah laku individu, bagaimana perkembangan serta latar belakang yang memengaruhi terbentuknya perilaku tersebut.

Perkembangan dan pertumbuhan adalah dua proses yang berbeda. Tumbuh adalah segala sesuatu mengenai fisik. Contoh seorang remaja laki-laki yang mulai tumbuh jakunnya, dadanya semakin bidang, dan suara yang bertambah berat. Sedangkan berkembang meliputi ranah psikologi atau psikis. Contohnya, bagaimana seseorang mengontrol emosinya, mampu mengambil keputusan dengan kepala dingin serta tenggang rasa yang tinggi.

Perkembangan identic dengan perubahan. Maka sudah semestinya semakin berkembang seseorang itu, semakin tambah usianya maka harus ada perubahan pada dirinya manuju kepada yang lebih baik. Tidak hanya menyangkut perubahan fisik saja, seperti bertambah tinggi, terbentuknya postur yang sempurna. Melainkan adanya perubahan emosional, bagaimana seseorang tersebut mampu menahan emosi, tidak cepat marah hanya pada hal-hal yang sepele, sert mampu memprioritaskan mana kebutuhan yang lebih utama diatas keinginannya semata.

Dasar-dasar perkembangan

Perkembangan melibatkan perubahan. Salah satu tanda sesuatu itu berkembang adalah berubah. Perubahan-perubahan yang ingin dicapai yaitu adanya perubahan sikap, seperti bersosial dalam masyarakat, dan lain-lain

Perkembangan lima tahun awal lebuh kritis ketimbang perkembangan tahun selanjutnya. Lima tahun pertama yaitu sejak usia bayi yang baru lahir hingga balita 5 tahun merupakan usia yang penting. Karena pada masa ini, anak akan menangkap dengan baik serta melekat dalam ingatannya apa yang ia teriam. Maka sering disebutkan bawa masa ini adalah masa keemasan atau dalam bahas Inggris "golden age". Apa yang diperoleh anak pada usia lima tahun pertama akan menetukan masa depannya. 

Jika pendidikan yang didapatnya baik, mencakup pembentukan karakter, kosa kata- kosa kata baru, serta kebiasaan sehari-hari yang diajarka oleh orang tuanya ataupun lingkungan, maka psikologi yang tebentuk pada anak akan baik pula. Namun jika sebaliknya, mendapat perlakuan yang buruk, orang tua berlaku kasar, lingkungannya juga sering menggunakan kosa kata yang tidak baik, maka akan membentuk kepribadia yang bururk pula. Inilah yang dibahas pada teori kelekatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun