Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kenapa Saya Menolak Laga Final Persib Bandung vs Sriwijaya di GBK Jakarta

15 Oktober 2015   22:49 Diperbarui: 15 Oktober 2015   23:15 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="The Jak Mania - Viking Bersatulah (foto: Sidomi.com)"][The Jak Mania - Viking Bersatulah (foto: Sidomi.com)]

Menjelang final Piala Presiden 2015 DKI Jakarta Siaga 1. Itu artinya seluruh kekuatan aparat keamanan disiagakan penuh. Mereka, para aparat keamanan dari berbagai kesatuan yang cuti atau libur harus masuk untuk mengisi pos, termasuk berjaga diobjek-objek vital negara. Menurut Tito Karnavian Kapolda Metro Jaya, seperti yang dilansir berbagai media, sedikitnya ada 40 ribu personil gabungan Kepolisian dan TNI yang disiagakan penuh.

Penetapan status DKI Jakarta menjadi Siaga 1 ini walau dikhususkan hanya untuk aparat keamanan jelas-jelas telah menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat umum, khususnya di laga puncak antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC yang rencananya akan digelar Minggu 18 Oktober 2015 di stadion Gelora Bung Karno Jakarta. Kekhawatiran masyarakat ini sejalan dengan penetapan Siaga 1 yang sewaktu-waktu akan bisa saja terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, khususnya potensi terjadi gesekan antara pendukung Persib Bandung khususnya Viking dengan The Jak Mania suporter Persija Jakarta, meski laga besok bukan mempertemukan keduanya.

Sebagai pecinta sepakbola tentu ingat dengan beberapa rangkaian kejadian head to head antara suporter Persija vs Persib Bandung, yang teranyar adalah ketika ratusan suporter Persija ternyata menyaksikan laga ISL 2014 (17/2) antara Persija vs Pelita Bandung Raya di Jalak Harupat Soreang Bandung walau sebelumnya dihimbau untuk tidak hadir ke stadion. Meski tidak terjadi kerusuhan besar namun hal itu cukup merepotkan aparat kepolisian yang terpaksa mengawal kepulangan The Jak Mania selepas laga karena oknum yang diduga suporter Persib Bandung sudah menghadang di luar stadion. Coba lihat, padahal laga itu tidak mempertemukan Persija Vs Persib Bandung.

Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh oknum-oknum yang diduga suporter Persija Jakarta dimana mereka melakukan sweeping pendukung Persib Bandung di jalan tol TB Simatupang (9/11) ketika pendukung Persib Bandung habis menyaksikan laga putaran final ISL 2014 di Palembang. Meski itu adalah beberapa kelakuan oknum suporter yang tidak dewasa, tetap saja hal tersebut menuntut perhatian lebih aparat keamanan apalagi prilaku mereka jelas-jelas merugikan orang lain seperti pengguna jalan tol dan mobil ber-plat B yang tidak mengerti rivalitas suporter Persija vs Persib Bandung.

Mereka kelompok suporter Persija vs Persib yang terus bertikai, khususnya The Jak Mania vs Viking punya historinya sendiri-sendiri kenapa pertikaian diantara keduanya serasa abadi. Upaya perdamaian keduanya sudah dilakukan berkali-kali, termasuk mencoba mempertemukan kedua suporter di Stadion Maguwoharjo Sleman saat laga Persija Jakarta vs Persib Bandung 28 Agustus 2013 silam, alhasil mereka lagi-lagi malah bentrok. Entahlah mungkin sengaja dipelihara atau memang sejatinya begitulah sepakbola di Indonesia ia belum bisa dijadikan hiburan, malah meresahkan.

Penulis jelas sepakat dengan logika aparat, bahwa aparat tidak boleh "kalah", dan siapapun yang melanggar harus dihukum. Namun demikian ada baiknya aparat keamanan merapatkan kembali apakah benar Gelora Bung Karno Jakarta adalah tempat ideal bagi acara final piala Presiden antara Persib Bandung vs Sriwijaya FC? Jujur, sejujur-jujurnya penulis berharap laga dipindah ke stadion lain, seperti laga perebutan tempat ke-3 antara Arema Cronus vs Mitra Kukar yang akhirnya digelar di Bali meski rencana awalnya berlangsung di GBK.

Terakhir, entahlah, kita tidak pernah tahu kapan The Jak Mania dan Viking akan benar-benar berdamai sehingga mereka bersahabat dan adu chant di stadion yang sama dan seraya saling bernyanyi, "terimakasih The Jak, dari kami Viking" dan sebaliknya, "terimakasih Viking dari kami The Jak." Kalau mereka berdamai, saya adalah satu diantara masyarakat umum yang tak akan ambil pusing dan tidak akan merasa khawatir dengan setiap laga Persija, Persib Bandung yang mau digelar di stadion manapun termasuk di Jakarta dan juga di Bandung.

Tapi nampaknya persatuan The Jak dan Viking, harus diawali persatuan sepakbola Indonesia antara PSSI dan Pemerintah yang juga belum damai karena terus berebut kue kekuasaan sepakbola, malah sibuk dengan agendanya masing-masing, baik Tim Transisi di Piala Kemerdekaan maupun PSSI dengan Piala Presidennya yang ternyata semuanya masih berapot merah. Sampai kapan semua ini terjadi? Meski demikian, saya hanya bisa berdoa dan terus bermimpi termasuk ketika mimpi di siang bolong, semoga sepakbola Indonesia jadi lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun