Surabaya, 27 Juni 2022 – Prima Rizqi Isania Putra seorang mahasiswa semester 6 yang berkuliah di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya yang menjalankan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di SMP Negeri 9 Surabaya menemukan bahwa banyak siswa di sana mengeluhkan tidak dapat menyampaikan emosi mereka dengan benar dan tidak tahu bagaimana caranya.
Penyampaian/pelepasan emosi sebenarnya sangat penting bagi individu. Agar kesehatan mental kita tetap terjaga dengan baik dan kita bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan perasaan yang positif. Namun, jika kita tidak dapat melakukan pelepasan emosi dan hanya memendam seorang diri. Maka akan berdampak pada kesehatan mental dan fisik kita
Salah satu tokoh Psikologi Sigmund Freud menjelaskan bahwa emosi yang terus menerus di pendam di dalam diri seseorang sangat berbahaya. Emosi yang tertahan itu bisa meledak dan untuk mencegahnya perlu disalurkan. Pelepasan emosi dan agresi kadang didasarkan oleh tragedy masa lalu. Dan kesulitan dalam penyampaian juga terdapat dalam diri orang tersebut.
Dengan informasi dan teori yang disampaikan oleh salah satu Psikologi Sigmund Freud yang di dapatkan tersebut, maka dibuatlah media pembelajaran yang berjudul “MADING CURHAT”. Media pembelajaran yang dibuat oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus ini bertujuan sebagai wadah pelepasan emosi/biasa disebut katarsis bagi siswa SMP Negeri 9 Surabaya.
Pembuatan MADING CURHAT tersbut di diskusikan dengan dosen pembimbing lapangan. Karolin Rista, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku dosen yang ikut andil dalam perancangan media pembelajaran, memeberikan saran dan ide-ide yang lebih praktis dan tepat untuk cara pelepasan emosi bagi anak remaja di SMP Negeri 9 Surabaya.