Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bergembiralah Laziale, Sarri Lebih Baik daripada Simone Inzaghi

10 Juni 2021   16:44 Diperbarui: 10 Juni 2021   16:51 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Siapa yang menggantikan posisi Simone Inzaghi di kursi pelatih Lazio akhirnya terjawab. Adalah Maurizio Sarri yang dipercaya manajemen Lazio untuk memimpin Ciro Immobile dkk musim depan.

Penunjukan Sarri sebagai pelatih baru Lazio semestinya bisa menutupi kesedihan dan kegusaran fans Lazio yang masih sulit move on ditinggal pelatih muda potensial seperti Simone Inzaghi ke Inter Milan.

Profil dan rekam jejak Maurizio Sarri sebagai pelatih jelas lebih meyakinkan daripada Simone Inzaghi. Seorang Pep Guardiola sendiri pernah memuji gaya permainan "Sarri Ball" yang diterapkan Sarri di Napoli sebagai salahsatu gaya permainan sepakbola yang menarik untuk ditonton.

Tidak hanya memanjakan mata, Maurizio Sarri juga unjuk kualitas. Mencuat namanya kala membawa Empoli promosi ke Serie A, Sarri menjelma jadi pelatih elit di Italia bersama Napoli.

Selama 3 musim menangani Napoli dari 2015 sampai 2018, Sarri membawa klub itu konsisten jadi pesaing Juventus berburu Scudetto. Napoli memang hanya finish di posisi 2, 3 dan 2 dalam 3 musim bersama Sarri, tapi konsistensi itu menarik perhatian klub-klub Eropa untuk mencicipi racikan Sarri. Chelsea yang kemudian mendapatkan kesempatan itu.

Di musim perdana dan satu-satunya menangani Chelsea, Sarri membawa The Blues finish di peringkat 3 Premier League, runner up Piala Liga Inggris dan juara Europa League. Gelar Europa League pun jadi trofi juara perdana sepanjang karir kepelatihannya.

Setelahnya, bak pecah telur, Sarri berada dalam mode panen trofi juara. Bersama Juventus di musim perdana dan juga satu-satunya, Sarri meloloskan Juve ke final Coppa Italia. Meski kemudian kalah tetapi Sarri menjaga Juventus tetap Scudetto Serie A.

Dua musim beruntun meraih trofi juara di dua klub berbeda dan dilakukan di musim perdana. Europa League bersama Chelsea dan Scudetto bersama Juventus. Tidakkah catatan ini cukup untuk membuat fans Lazio move on dari Simone Inzaghi?

Adik kandung Filippo Inzaghi itu harus diakui memang seorang pelatih muda potensial tetapi jika merujuk pada kinerja terkini maka rekam prestasi Sarri jelas lebih baik.

Jangan lupa bahwa Simone Inzaghi baru mencuat namanya dalam 3 musim terakhir dengan 2 trofi juara Coppa Italia dan Piala Super Italia. Soal konsistensi berada di level papan atas masih patut diuji lagi.

Faktanya Lazio musim lalu tidak bisa berbicara banyak. Mereka gagal lolos ke Liga Champions dan kehilangan trofi "kelas dua" seperti Coppa Italia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun