Mohon tunggu...
Mochamad Rizki Fitrianto
Mochamad Rizki Fitrianto Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Writer

Menulislah agar dipahami, bicaralah supaya didengar, dan membacalah untuk mengembangkan diri - Gus Dur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Indonesia Terserah, Refleksi dari Patuhnya Beberapa Masyarakat Kita dalam Menghadapi Covid-19

18 Mei 2020   08:37 Diperbarui: 19 Mei 2020   21:02 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Virus Corona yang menjadi pandemi di Indonesia saat ini telah membuat berbagai pihak berupaya sebaik mungkin dalam menanganinya, baik itu Pemerintah, Swasta, maupun Masyarakat. 

Masing-masing memiliki peranya tersendiri, Pemerintah berupaya dengan berbagai kebijakan dan bentuk bantuanya, Swasta dengan upaya mematuhi regulasi yang dibuat Pemerintah, dan Masyarakat yang mengikuti dan melaksanakan arahan-arahan yang diberikan oleh Pemerintah. 

Kesemuanya tadi diharapkan mampu menurunkan atau menekan grafik serta penyebaran Virus Corona agar tidak semakin meluas dan semakin lama.

Beberapa kebijakan yang telah dilakukan Pemerintah diantaranya adalah membatasi pergerakan sosial dengan memberikan status PSBB pada beberapa daerah dengan angka persebaran yang tinggi, seperti Jakarta, membatasi akses transportasi (darat,laut,udara), dan beberapa kebijakan lainnya. 

Kebijakan wajib diikuti oleh seluruh pihak tadi, dengan pengecualian beberapa keadaan, seperti distribusi logistik, kesehatan, dan keadaan darurat lainya.

Namun seiring berjalan waktu, Pandemi yang telah berlangsung beberapa bulan ini belum menunjukan grafik atau progress yang cukup signifikan atau cukup baik. 

Bahkan masih terdapat penyebaran dari cluster baru ke berbagai daerah dari passien carrier. Hal ini menunjukan bahwa pergerakan massa masih ada. Lalu apakah Pemerintah lambat dalam menerapkan PSBB di berbagai daerah atau pembatasan pergerakan massa?

Perlu diketahui sebelumnya, bahwa ada beberapa daerah yang telah mengajukan PSBB namun ditolak atau belum disetujui oleh Pemerintah. Hal tersebut bukan tanpa alasan, PSBB dapat diterapkan dengan berbagai hal yang harus dipenuhi sebagai syarat suatu daerah dapat menerapkan status PSBB, salah satu contohnya adalah ketersedian bahan logistik kepada masyarakat selama masa PSBB tersebut. 

Tidak mudah memberikan ijin PSBB bagi suatu daerah, perlu kajian yang matang, sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa Pemerintah lambat dalam mengantisipasi persebaran yang ada di daerah saat ini dan membiarkanya berlarut-larut. 

Dapat kita bayangkan apabila suatu daerah diberikan status PSBB dengan persiapan yang belum baik, bukan tidak mungkin justru yang terjadi adalah gejolak di masyarakat, seperti bagaimana kebutuhan mereka dapat terpenuhi dll.

Kembali ke topik utama, beberapa hari ini ramai tagar Indonesia Terserah, hal ini berawal dari postingan salah satu public figur yang berprofesi sebagai dokter dan menyatakan kekecewaanya terhadap penanganan Virus Corona yang saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun