Mohon tunggu...
Rizki Cahya Iskandar
Rizki Cahya Iskandar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Belajar Memperbaiki Diri.

Aku Sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Membangun Desa di Bidang Ekonomi Melalui Digitalisasi dan Promosi Spanduk Perusahaan Pagar Bambu

20 Juli 2021   16:17 Diperbarui: 20 Juli 2021   16:48 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosialisasi Ke Desa Gambarsari, Pagaden/Dokpri

Tahun ini Indonesia masih dilanda dengan pandemi covid-19 dengan nilai orang terkena virus sangat tinggi, sampai-sampai saat ini pemerintah mengambil tindakan dengan ditetapkanya peraturan PPKM(Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) sehinga masyarakat tidak bisa bergerak secara Fleksible seperti dulu.  

Faktor tersebut juga berdampak ke bidang lainya salah satunya bidang pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia sendiri membuat KKN tahun ini dengan metode daring yang di lakukan di daerah tempat asal mahasiswa yang akan mengikuti KKN tahun ini. Saya, Rizki Cahya Iskandar Selaku mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Program Studi Pendidikan Multimedia yang akan melakukan KKN di Daerah tempat saya tingal yaitu Desa GAmbarsari Kecamatan Pagaden, Subang.

Program KKN yang saya ambil adalah membangun desa dibidang ekonomi, sebenarnya ada 3 pilihan yang bisa di ambil. namun yang paling dekat dan mudah dicapai yaitu bidang yang saya pilih. Salah satu program ungulan KKN yang di rancang yaitu membantu perusahaan Pagar Bambu yang tetap berjalan walau keadaan sudah seperti ini agar dapat tetap mendapatkan pemasukan yang tidak berkurang atau malah bisa menambah omzet perusahaan tersebut. Dalam melaksanakan KKN kali ini saya didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan(DPL) Yaitu Ibu Maya Purnama Sari, S.Pd., M.Ds.

Perusahaan Pagar Bambu ini sangat unik, karena merupakan perusahaan yang memperkerjakan masyarakat sekitar dalam pembuatanya, masyarakat di daerah ini sendiri memiliki kualitas SDM yang cukup rendah karena rata-rata bapak-bapak lulusan SD, oleh karenanya dapat menenurunkan angka penganguran di desa tersebut. Pemilik Perusahaan Pagar Bambunya pun terkadang ikut membantu membuat pagar bambu, Yaitu Pak Tayim. Untuk sekali pembuatan pagar bambu di beri upah Rp 2.500 Rupiah.

Program yang saya rancang dalam membantu mengembangkan perusahaan ini adalah pertama pembuatan logo perusahaan, spanduk, membuat akun instagram dalam mendekatkan perusahaan ke konsumen, dan Feed-Feed yang akan di upload di instagram perusahaan pagar bambu. Alasan saya merancang program berikut karena perusahaan pagar bambu yang saya dampinggi bisa terbilang gaptek, tidak adanya plank pemberitahuan ada perusahaan ini, dan perusahaan ini tidak punya identitas yang membedakan dari perusahaan lainya karenanya dibutuhkan identitas karena di desa ini sendiri sangat banyak sekali perusahaan pagar bambu.

Pemasangan Spanduk/Dokpri
Pemasangan Spanduk/Dokpri
Respon Masyarakat ketika saya melakukan KKN ini terbuka dan menerima pendampingan, tapi yang mereka pikirkan awalnya mengira bakal ada bantuan dana atau semacamnya yang di salurkan pemerintah lewat KKN ini. Pemilik perusahaan ini menerima secara terbuka segala bentuk Program yang dilakukan, dan sangat berterimakasih karena dapat membantu perusahaanya.
  Saya berharap dengan adanya inovasi di satu perusahaan pagar bambu ini bisa membuka mata para perusahaan pagar bambu lainya agar lebih memperhatikan bahwa identitas itu penting, tanpa identisa mungkin akan ada pelanggan yang nyasar ke perusahaan lain. dan para pengusaha pagar bambu bisa melek akan perkembangan zaman agar produk kerajinan ini tetap konsisten dipasaran.

Selain Program Pendampingan Terhadap perusahaan pagar bambu ini, saya memiliki program lainya yaitu webinar nasional tentang "Digital Marketing" yang dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2021, peserta yang saya targetkan merupakan para masyarakat penganguran sebelum dan pasca pandemi covid-19 karena di phk, ibu rumah tangga yang tidak bekerja, dan para umkm perusahaan pagar bambu.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun