Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dalam Masa Darurat Coronavirus Disease (Covid-19) yang diperkuat oleh Surat Edaran Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), disebutkan bahwa tujuan dari pelaksanaan Belajar Dari Rumah adalah memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan serta pemenuhan dukungan psikososial selama darurat Covid-19 dengan tetap melindungi semua pihak dan mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 di satuan pendidikan. Namun, kegiatan belajar yang harus dilaksanakan secara daring di tengah pandemi ini  membuat banyak siswa kehilangan semangat belajarnya. Terlebih, banyak siswa yang masih kesulitan untuk mengakses kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring karena minimnya kuota dan gawai yang mereka miliki. Hal tersebut membuat guru harus memikirkan alternatif kegiatan yang menarik minat siswa agar tetap mau mengikuti pembelajaran, seperti yang dilakukan oleh Pak Andi---salah seorang guru di SMK TI Dadaha Tasikmalaya.
Berdasarkan penuturan beliau, siswa lebih tertarik belajar jika diberikan sumber materi yang menarik, terlebih yang berupa gambar dan video interaktif. Tugas yang diberikan pun harus dibuat semenarik mungkin agar siswa bersemangat saat belajar dan mengerjakan tugas. Berkaca pada kegiatan pembelajaran di Tahun Ajaran sebelumnya, beliau mengatakan bahwa ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan, sehingga beliau perlu melakukan pendekatan khusus agar siswa mau mengikuti proses pembelajaran.
Setelah diusut, melihat dari beberapa jenis tugas yang diberikan dalam kurun waktu satu semester, banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas yang dianggap rumit, sedangkan hampir semua  tugas yang dianggap menyenangkan seperti membuat video dikerjan oleh seluruh siswa. Selain tugas, siswa pun lebih tertarik mempelajari materi yang berupa gambar dengan desain menaik, serta pemaparan video interaktif.
Saat beliau menunjukkan tampilan Google Classroom salah satu mata pelajaran yang diampunya, terlihat bahwa ada beberapa KD yang memiliki tugas terlalu banyak dan kurang terorganisir. Oleh karena itu, dengan adanya program pendampingan pembelajaran daring yang merupakan bagian dari kegiatan KKN Tematik Membangun Desa Melalui Bidang Pendidikan dan Ekonomi Dalam Implementasi MBKM Pada Masa Pandemi UPI, penulis bekerja sama dan berdiskusi dengan beliau untuk membuat perencanaan pembelajaran yang lebih menarik agar siswa lebih bersemangat untuk belajar. Penulis mengkaji ulang materi dan tugas yang diberikan melalui Google Classroom pada Tahun Ajaran sebelumnya kemudian menghapus serta menambahkan beberapa bagian agar siswa kelas X yang akan mengambil mata pelajaran tersebut bisa mengikuti kegiatan pembelajaran daring dengan menyenangkan.