Mohon tunggu...
Rizka Rachmawati
Rizka Rachmawati Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengajarkan Anak untuk Mencintai Agama

30 April 2018   13:03 Diperbarui: 30 April 2018   13:14 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

1. Katakan bahwa agama itu berfungsi sebagai peringatan dan nasehat untuk umat manusia. Ingat sabda Rasulullah Saw : "Agama itu adalah nasehat; nasehat Allah, Rasul-Nya, dan pemimpin umat, dan seluruh umat manusia" (H.R Bukhori, Muslim, dan lainnya)

2. Jelaskan pada anak bahwa agama selalu menyeluruh umat manusia agar berbuat baik dan melarang mereka berbuat jahat. Orang yang menjalankan agama berarti patuh pada Allah. Orang yang patuh pada Allah berarti akan masuk surga.

3. Sesuaikan pernyataan orang tua tentang agama dengan tingkat umur dan kecerdasan anak. Misalnya mengajukan pertanyaan ringan berikut pada anak :

a. Mengapa ada orang yang berani mencuri?

b. Mengapa banyak orang yang takut mati?

c. Mengapa banyak orang sabar meskipun tertimpa musibah?

d. Mengapa ada orang dermawan meskipun miskin?

e. Mengapa ada orang kikir meskipun kaya?

4. Alangkah baiknya jika orang tua sudah mempersiapkan jawaban sebelum mengajukan pertanyaan ringan itu pada anak, agar terlihat lebih baik dan lancar dalam mengkomunikasikan hal tersebut pada anaknya.

5. Ajarilah anak untuk menggunakan kompas untuk penunjuk arah mata angin kemudian berilah pemahaman sederhana bahwa fungsi agama itu seperti kompas yang memandu kehidupan kita.

6. Saat berkendara dijalan raya, berilah perumpamaan tentang lampu lalu lintas yang berfungsi seperti agama. Ada tanda untuk parkir, dilarang parkir, berputar, dilarang berputar atau lampu merah artinya berhenti, hijau artinya jalan, dan kuning artinya berhati-hati. Jika pengguna jalan tidak mematuhi lampu lalu lintas maka akan terjadi kekacauan. Begitupun rambu-rambu agama maka anak akan terjadi benturan dan kerusakan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun