Pengabdian kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo semarang saat mengikuti Kuliah kerja nyata (KKN) Tahun 2021. KKN Regular dari rumah ke 77 Kelomok 67 menyelenggrakan sebuah web dalam seminar ( webinar) perihal moderasi beragama yang bertema Media dan Moderasi beragama : Peluang atau tantangan ?? ,, .
Webinar ini di laksanakan pada hari sabtu, tanggal 6 november 2021 mulai jam 09.00 sampai selesai, melalui google meet.
Acara ini di hadiri oleh Dosen pembimbing lapangan (DPL) Ibu Tri Widyastuti Ningsih,M,Ak. Dan di narasumberi oleh bapak Mochammad Maula Nasty Gansehawa .M.A. dan mahasiswa lain atau orang umum yang ingin mengikutinya.
Dalam sambutannya ibu DPL, Tri Widyastuti ningsih menyampaikan bahwa moderasi beragama telah digaungkan oleh UIN Walisongo semarang.
'' Moderasi yaitu berupa Toleransi antar umat beragama yang harus saling menghaggai dan menghormati dalm kesatuan umat bergama. Apalagi pandemi sekarang, media menjadi alat untuk menjadikan dan meningkatkan sifat moderat seseorang dalam menghadapi kejamnya dunia maya. Media dijadikan sebuah peluang atau tantangan bagi penggunannya. ''
 Dengan demikian mahasiswa otomatis dapat menebarkan perdamaian moderasi beragama melalui media masa kini.
Dari penjelasan narasumber " dalam media dan moderasi beragama, ada tiga inti pokoknya yaitu Framing ( mengemas infoemasi dalam suatu peristiwa), algoritma( prosesnya ), rekruitmen. Jadi, media dan moderasi beragama ini tergantung seseorang nya dalam menggunakan media. Dijadikan sebuah peluang atau tantangan ?? tergantung persepsi seseorang dalam memandang sebuah media dijadikan moderasi beragama.''
Jelasnya narasumber dalam mengisi webinarnya,'' ada tiga pendekatan juga dalam menghadapinya, yaitu geografis, sosial, temporal.''
'' teman teman yang megikuti webinar harus dapat memilah dan menyadari, karena media dan moderasi beragama sangatlah penting untuk kehidupan saat ini. bagaimana kita dapat memandanf sebuah media dijadikan hal hal kebaikan atau meningkatkan sifat moderat seseorang. Dengan demikian, media di jadikan peluang atau tantangan seseorang itu tergantung bagaimana seseorang dalam menerima suatu peristiwa tersebut. Jika persepsi seseorang mengenai peristiwa hal tersebut baik, maka akan baik juga yang ada pada diri seseorang dan sebaliknya. ''
'
