Ramai pembicaraan di media tentang Alexis  yang di tutup dengan tidak di perpanjang izin nya oleh Gubernur DKI Anies Baswedan,ada yang memuji-muji atas gebrakan perdana sang gubernur,ada juga yang menyikapi biasa-biasa saja,karena persoalannya bukan hanya sekedar sampai di sini.Yang harus diwaspadai adalah  kedepanya.
Menurut saya,dengan di tutup nya Alexis ,tentu akan membuat persoalan baru,yaitu tumbuhnya tempat-tempat  bisnis esek-esek lainya,sebab penutupan hotel tersebut tentu akan memunculkan polemik baru. Misalnya para wanita penghibur yang kehilangan pekerjaannya tentu akan mencari tempat lain,mengingat bisnis esek-esek ini,baik yang terbuka maupun yang terselubung adalah bisnis yang sangat menguntungkan,apalagi di kota besar seperti Jakarta.
Hendaknya Gubernur baru ini janganlah berpuas diri dengan langkah baik yang telah diambil di awal kepemimpinanya,apalagi jika langkah ini hanya untuk memuaskan hati para penagih janji-janjinya di masa kampanye dulu.
Anies harus benar-benar konsekuen dengan niatnya untuk memberantas segala bentuk bisnis "surga dunia" di Ibu Kota.
Niscaya tantangan atau bahkan tekanan akan datang ke pada Anies atas keberanian nya,mengingat Hotel Alexis ini konon katanya di gerakan oleh orang-orang kuat yang punya potensi untuk menekan sang Gubernur.
Jangan sampai Alexis seperti acara yang dibawakan mas Tukul Arwana " Empat Mata" yang berubah Jadi "Bukan Empat Mata".
Rakyat Jakarta harus memberi apresiasi dan aplaus akan langkah sang gubernur,namun perlu di ingat,penutupan Alexis adalah salah satu dari sekian banyak janji-janji lainya yang akan tetap di tagih.
Semoga Anies-Sandi bisa menepati janji-janji tersebut dalam lima tahun kedepan.terutama untuk kemajuan dan kemakmuran rakyat Jakarta seperti yang sering mereka ucapkan
MAJU KOTA NYA,BAHAGIA WARGA NYA
Semoga...!!
(Jangan lupa untuk berdo'a..!!)