Mohon tunggu...
Rizal Badrussoleh
Rizal Badrussoleh Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan Biasa

Orang Biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Kualitas Air Menuju Pertanian Berkelanjutan

18 Januari 2021   21:26 Diperbarui: 18 Januari 2021   21:32 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

PERAN MAHASISWA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR

Mahasiswa yang merupakan bagian civitas akademik sebuah institusi pendidikan. Institusi pendidikan tinggi di Indonesia memiliki tiga kewajiban utama yaitu, (1) Pendidikan dan Pengajaran, (2) Penelitian dan Pengembangan, serta (3) Pengabdian kepada masyarakat. Semua civitas dari sebuah institusi pendidikan tinggi wajib menyukseskan pelaksanaan tridharma untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Tridharma merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Keterkaitan setiap elemen menjadikan tiga kewajiban ini menjadi sangat kompleks. Mahasiswa merupakan pelajar yang memiliki pemikiran yang kritis dan intelektualitas tinggi sudah pasti akan mampu melaksanakan tridharma yang secara tidak langsung juga menjadi kewajibannya. Implementasi tridharma yang bertujuan menyejahterakan masyarakat dapat melalui keikutsertaan mahasiswa dalam pengelolaan sumber daya air. Keikutsertaan mahasiswa dalam pengelolaan air dapat berupa pembelajaran, penelitian, dan pendampingan atau pengabdian masyarakat.  

Pengelolaan sumber daya air dalam peran mahasiswa sendiri memiliki contoh seperti pembuatan saluran irigasi, menjaga kelestarian air dengan melakukan pengalihan limbah atau di filterisasi sebelum limbah dibuang, atau bisa melakukan penghijauan dengan menanam tanaman di pekarangan rumah. Dalam pelaksanaan pengabdian di desa peran mahasiswa untuk melaksanakan program kerja seperti hal tersebut sangat diharapkan guna menjaga ekosistem atau pelestarian air di desa.

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang vital baik untuk kehidupan flora, fauna, dan manusia di muka bumi maupun untuk kebutuhan manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di berbagai sektor kehidupan. Keberadaan air di bumi terbatas dan penyebarannya di muka bumi ini juga tidak merata, seperti daerah kering dan gurun pasir jumlah air lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah air di daerah hutan hujan tropis. Biasanya daerah dibatasi oleh gunung yang menerima hujan dari angin basah, dan setelah terjadi hujan, angin akan terus bertiup, tetapi sampai di balik gunung tersebut sudah menjadi angin kering, dan tidak dapat menjadi hujan di daerah ini, maka disebutlah sebagai daerah bayang-bayang hujan.

DESKRIPSI ISU

‘’PENGELOLAAN KUALITAS AIR MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN’’

 Kualitas air masih menjadi isu strategis dihampir seluruh negara di dunia. Penyebab penurunan kualitas air disebabkan dengan adanya beberapa polutan kedalam sumber-sumber air. Polutan tersebut berasal dari limbah industri, aktivitas pertanian, dan limbah rumah tangga. Penerapan berbagai program peningkatan produksi pangan sejak Repelita I terutama melalui intensifikasi pertanian berhasil meningkatkan produksi komoditas pertanian pada beberapa tahun awal. Namun beberapa tahun terakhir mulai terjadi penurunan produktivitas lahan yang dikhawatirkan akan membahayakan kapasitas dari produksi pangan itu sendiri. Oleh karena itu, pelaksanaan sistem pertanian berkelanjutan mulai dikaji hingga nantinya dapat di implementasikan kemasyarakat yan terkena dampak.

 Salah satu dampak umum akibat aktivitas pertanian adalah pencemaran lingkungan terutama air sebagai akibat dari aktivitas pertanian yang kurang tepat. Kegiatan pertanian yang kurang efektif, dapat menyebabkan penurunan kualitas air. Penurunan kualitas air dalam taraf tertentu dapat membahayakan kesehatan manusia, menurunkan keamanan pangan dan ancaman bagi keberlanjutan sistem pertanian.

Kualitas air

 Kualitas air merupakan masalah yang cukup penting karena menyangkut kesehatan masyarakat dan lingkungan. Pendefinisian kualitas air pun agak sulit dilakukan, karena sangat tergantung kepada tujuan penggunaan air dan persepsi masyarakat yang bobeda mengenai taraf kualitas air yang dianggap membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan. Standar tersebut akan berbeda antar negara dan berbeda untuk setiap pembentukannya, seperti air irigasi, air minum, dan industri.

 Penentuan status mutu atau kualitas air di Indonesia dilakukan berdasarkan parameter dan metode tertentu sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan ttdup No. 115 tahun 2003, sedangkan untuk pengelolaan kualitas air dan pengendalian 7 pencemaran air diatur berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 82 tahun 2001. Kualitas air di golongkan ke dalam 4 kelas di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun