Kalau merujuk  Konstitusi UUD 1945  pada pasal 10, posisi Presiden selaku kepala negara dan kepala pemerintahan, memiliki kekuasan secara Undang-Undang memegang kekuasaan tertinggi atas tiga Angkatan dalam TNI (Darat, Laut dan Udara). Artinya Presiden dalam hal ini dapat mengunakan dan memerintahkan TNI melakukan hal apapun dalam menjaga eksistensi kedaulatan negara sepanjang itu sesuai dengan amanah Undang-Undang.
Prajurit TNI yang dari awal bertumbuh dan berkembang hingga saat ini tentu tidak boleh kehilangan identitas dan karakternya sebagai prajurit yang selalu menjaga disiplin dan loyalitas tegaklurusnya terhadap bangsa dan negaranya. Kepada siapa dan suara siapa yang harus didengarnya tentulah suara sang Panglima tertingginya dan siapa lagi kalau bukan Presiden yang sah dan terpilih dan didukung oleh seluruh rakyat.
Kalau saat ini Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) diacarakan lewat tradisi pembaretan dan diangkat sebagai warga kehormatan pasukan khusus  di Mabes TNI Cilangkap (Kamis, 16/4), itu dapat dipandang sebuah sikap penghormatan dan penghargaan terhadap Panglima tertingginya. Tidak boleh terjadi  hambatan komunikasi atau mungkin kesalahpahaman antara yang dipimpin dengan pemimpinnya. TNI juga tidak boleh dikacaukan oleh intrik-intrik politik yang dapat merusak soliditas dan cara pandangnya yang bisa saja berubah, tidak lagi tegak lurus untuk bangsa tapi mulai terkotak-kotak.
Hingga saat ini dibanding institusi lain, TNI masih dapat menjaga marwah dan harga dirinya sebagai prajurit sejati dengan konsisten menjaga profesionalitasnya dan memilih bersikap netral dalam berpolitik. Sehingga ini dapat menjadi point positif dalam menumbuhkan kepercayaan rakyat terhadap TNI.
Bayangkan kalau TNI sudah mulai terkotak-kotak dan tergoda berpolitik, negara yang begitu besar ini akan kehilangan perekatnya dan bisa-bisa terpecah. Bersyukur TNI masih konsen dan berkomitmen NKRI adalah harga mati.
Seiring dengan telah lekatnya baret kehormatan kepada Jokowi, diharapkan ia semakin lebih mengerti TNI kita mau dibawa kemana ?, posisikanlah TNI pada tarck dan platform yang benar, jangan dijadikan alat kepentingan kelompok atau politik, TNI tidak boleh lagi terjebak pada lubang yang sama. Kedepan TNI harus lebih kuat dan hebat dengan menunjukkan kedewasaan seluruh rakyat jangan goda lagi TNI kita kewilayah yang bukan menjadi tugasnya.