Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sedikit Belum Tentu Minoritas

11 Mei 2019   07:21 Diperbarui: 14 Mei 2019   06:39 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah kalau dalam masyarakat suku atau ras yang jumlahnya lebih sedikit otomatis jadi minoritas? BELUM TENTU!!Minor itu berarti lebih lemah, bukan lebih sedikit.

Dari halaman website PBB, memang belum ada definisi pasti mengenai kelompok Minoritas, tapi unsur-unsur yang banyak disetujui para ahli sosial adalah, grup minoritas adalah mereka yang  berada diposisi yang lebih lemah karena berbeda. Perbedaan ini didasarkan pada suku, ras, agama, orientasi seksual, gender dll.

Seringkali orang menganggap bahwa jika suku dan agama tertentu lebih kecil jumlahnya = minoritas. Terutama karena konsep mayoritas minoritas kita sangat dipengaruhi oleh apa yang kita tahu dari media dan sosial media yang hampir semua berasal dari Amerika. Terutama dari film-film perbudakan orang kulit hitam. Di Amerika, minoritas  memang mereka yang bukan kulit putih. Dimana sampai tahun 80-an orang kulit berwarna berada dalam posisi lemah, tidak mendapatkan kedudukan dan hak yang sama dengan orang kulit putih. 

Berpuluh tahun perjuangan orang kulit berwarna Amerika yang jumlahnya lebih kecil dibanding orang kulit putih untuk mendapatkan kesetaraan yang diabadikan ratusan buku dan film, puluhan ribu artikel dan jutaan posting sosial media, mempengaruhi cara pandang banyak orang termasuk orang Indonesia. Sehingga mengasosiasikan jumlah kecil dari ras yang berbeda=minoritas.

Orang Indonesia jarang melihat pada Afrika selatan misalnya, di era politik apartheid. Dimasa itu, warga negara kulit putih yang jumlahnya lebih sedikit mendapatkan kedudukan lebih tinggi dibanding mereka yang berkulit berwarna, yang akhirnya menimbulkan banyak keresahan dan akhirnya pemberontakan. 

Dan sayangnya, setelah kulit berwarna memenangkan perjuangan untuk kesetaraan, dendam bertahun-tahun menyebabkan orang kulit putih sekarang malah mengalami diskriminasi terbalik. Dimana kulit putih mengalami diskriminasi yang parah dari mereka yang berkulit hitam, bahkan sampai jutaan orang harus mengungsi keluar negeri. Hal ini menjadi pelajaran penting, jangan sampai hal yang sama terjadi pada orang Indonesia.

Supaya konsep minoritas ini  lebih mudah dipahami saya akan ceritakan analogi berikut :

Misalnya (bukan berdasarkan kisah nyata lho!) dalam satu perusahaan, bos dan pasukan manajemennya yang jumlahnya 10 orang semua dari suku Papua dan semua anak buah, jongos dan kroconya yang jumlahnya 100 orang dari suku Tionghoa, mana diantara mereka yang minoritas? Yang menjadi Minoritas justru yang Tionghoa. Meski jumlah mereka lebih banyak.
Karena yang Papua yang pegang kuasa. Berani macam-macam, berani protes, memaksa meminta fasilitas tersendiri, anak buahnya yang tionghoa  tinggal dipecat langsung beres. Atau ditekan, misalnya dikatakan : Kamu ada masalah administrasi, gaji kamu akan saya potong 50%. Sampai akhirnya dia mengundurkan diri karena ketidak adilan ini.
Dilain pihak, disatu perkampungan yang semua sama rata miskin dan lemahnya (atau sama kuatnya), Papua 10 orang dan Tionghoa 100 orang. Maka Tionghoa disini adalah mayoritas. Karena kalau mereka tidak suka pada kelompok papua, maka tinggal dikeroyok atau diusir keluar kampung, beres.

Maka di kasus ini yang menjadi Minoritas adalah kelompok Papua dimana mereka menjadi lemah karena jumlah mereka lebih sedikit.

Dan Indonesia itu negara unik dimana tidak ada absolut minoritas untuk suku manapun. Yep. Bahkan anda orang-orang Tionghoa, yang mengeluhkan pada media internasional sebagai minoritas, sebetulnya tidak bisa 100% mengklaim sebagai minoritas. Tergantung pada bagian Indonesia dia berada.

Orang Bali menjadi minoritas di Pulau Jawa, tapi tidak di Pulau Bali. Disana mereka adalah mayoritas, menjadi bagian yang dominan. Di Sumatra orang Jawa menjadi minoritas, tidak seperti saat mereka sedang pulang kampung di Tanah Jawa dan seterusnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun