Mohon tunggu...
Riyandi Alamsyah
Riyandi Alamsyah Mohon Tunggu... Editor - Riyzeker

Desain Komuniasi Visual 2018

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Fenomena dan Alternatif dari Film "A Plastic Ocean" dan Webinar Solar PV Adoption, Technology, and Business

4 Desember 2020   23:59 Diperbarui: 5 Desember 2020   00:14 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Tugas Pra UTS Wawasan Lingkungan Muhammad Riyandi Alamsyah Gunawan (3031810025) mahasiswa dari Universitas Internasional Semen Indonesia, memberikan tugas membuat esai mengenai film A Plastic Ocean dan Webinar Solar PV Adoption, Technology, and Business.

Film A Plastic Ocean merupakan film dokumentasi yang dirilis pada tahun 2016, film ini menceritakan bahwa di dunia ini begitu banyak sampah plastik yang masuk ke dalam lautan, yang merusak rumah bagi para penghuni laut seperti paus, anjing laut, penyu, burung laut, lumba-lumba, dan lain-lain yang mengubah rantai makanan, hingga menyebabkan kematian binatang-binatang laut.

Di film A Plastic Ocean bayak sekali fenomena yang terjadi, mulai dari paus yang mati akibat menelan terpal plastik dengan lebar 6 meter persegi hingga tidak bisa makan dan mengalami kekurangan gizi, burung laut yang juga turut menjadi korban akibat sampah plastik yang mengambang di lautan, anjing laut yang terjerat sampah yang mengambang dilaut serta kura-kura tempayan yang tidak bisa menyelam akibat ada sejumlah plastik di perutnya yang menghasilkan gas.

Terjadinya fenomena ini diakibatkan karena banyaknya sampah plastik yang berlebihan yang masuk ke lautan, sehingga menganggu mahluk hidup yang berada di laut seperti ikan, kura-kura, dan binatang laut lainnya. Hal ini mengakibatkan berubahnya rantai makanan di laut. Penyebab yang lebih parah lagi adalah sinar ultraviolet, gelombang laut, dan garam yang menjadikan plastik pecah dan menjadi potongan-potongan kecil atau disebut “microplastics” yang jauh lebih berbahaya karena bisa langsung menyerang ke ginjal, hati, terganggunya reproduksi, dan metabolisme bagi hewan laut yang terkena racun yang menempel pada plastik.

Dan mempunyai cara alternatif yaitu menghancurkan atau mengolah kembali sampah plastik dengan bantuan mesin penghancur.agar sampah tersebut tidak samapai tertumpuk dan agar bisa terurai dengan baik. Selain sampah plastik ada juga hal yang berhubungan dengan kelestarian lingkungan, salah satunya yaitu fenomena bahan bakar Solar PV.

Solar PV atau biasa dikenal sebagai solar photofolkativ system adalah sektor teknologi dan penelitian yang berhubungan dengan aplikasi panel surya untuk energi dengan mengubah sinar Matahari menjadi listrik yang memanfaatkan atap dari rumah atau bagian atas penutup bangunan komersial untuk lokasi pemasangan panel surya. Manfaat dari Solar PV sangatlah ramah lingkungan karena tidak memerlukan bahan energy atau bahan bahan kimia. Hanya membutuhkan cermin atau kaca dan juga tenga dari sinar matahari. Energi cahaya matahari yang telah dikonversi menjadi energi listrik kemudian disimpan kedalam baterai, adapula yang langsung digunakan menjadi sumber listrik. Tetapi Solar PV ini mempunyai kelemahan yaitu

Diwaktu sekarang mungkin manusia masih membutuhkan tenaga listrik mungkin di masa yang akan datang tenaga listrik tersebut bisa digantikan dengan solar atau bantuan cahaya matahari. Saat ini pun sebenarnya Solar PV sudah ada yang menarapkan tetapi masih belum maksimal. Sebenarnya PLN sudah menciptakan Energy trasition dari fenomena 3D (Dekarbonisasi, Digitalisalisasi, dan Desentralisasi) ini membuat energi dimasa depan yang lebih mengembangkan listrik sebagai energy yang paling diminati. Tetapi enegri ini mempunyai kendala yaitu bagaimana energy yang sudah ada bisa berjalan lancar atau konek dengan energy yang baru.

Solar PV sendiri bisa dijadikan alternatif terbaik sebagai penganti energy listrik yang dari PLN, namun di Indonesia sendiri masih jarang ditemukan rumah rumah atau pabrik yang menggunakan Solar PV, Dikarenakan biayanya yang masih sangat mahal sekitar 40-50 juta dengan 6-8 panel surya dengan ukuran 1x2 meter yang dipasang diatap rumah atau bangunan. Jadi kesimpulannya solar pv sangatlah efektik untuk kelestarian lingkungan tetapi tenaga ini masih membutuhkan biaya yang banyak untuk membangunnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun