Mohon tunggu...
Pandu Damanik
Pandu Damanik Mohon Tunggu... Petani - Gondrong bukan berarti brutal

Belajar dan semangat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

HP Dimahal-mahalin Isi Otak Dimurahin

27 Mei 2019   07:41 Diperbarui: 27 Mei 2019   07:42 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hahaha... 

Pagi itu terasa lucu, melihat tingkah orang-orang yang sedang melakukan aktivitasnya. Pergi dengan sebuah sepeda motor,  dengan kenalpot yang bising, menggunakan pakaian rapi dan jaket kulit hitam. Semua mata tertuju dan memandang kearahnya seakan dia adalah artis yang sedang di tunggu akan kehadiranya. Ia duduk di sebuah tempat memesan kopi sambil bermain hpnya. 

Beberapa menit kemudian ada seseorang yang berjalan memasuki tempat itu sedang mendengarkan suara musik dari hp nya dengan menggunakan sebuah handset, berpakaian biasa dan menggunakan jaket yang tampilannya biasa saja ia bernyanyi dan melangkah seakan menari, menikmati setiap alunan musik, orang-orang yang ada di tempat itu tak ada yang memandang nya berbeda dengan pria yang pertama tadi. Ia duduk di pojok dan memesan kopi mengambil sebuah buku dan menyanlakan rokoknya sembari ia membaca buku dan menghisap rokoknya sambil Menunggu kopi pesanan nya datang.

Di tempat itu semua orang sibuk dengan hp nya masing-masing. Bermain game, melihat sosial medianya dan lain sebagainya terdengar seseorang yang berkata "ini hp terbaru harganya 5 juta", "wow apakah sudah layar sentuh?  Kameranya berapa fixel (katanya). Lalu ada seseorang yang sudah tua sedang membaca koran sambil menikmati rokoknya katanya "banyak orang di zaman sekarang berlomba-lomba untuk mendapatkan sebuah hp yang harganya jutaan bahkan miliaran namun orang-orang tak berlomba-lomba untuk meningkatkan otak-otaknya agar harganya miliaran bahkan triluanan hmmm..." kata seorang pria tua di sebrang sana.

Pemuda yang sedang membaca buku tadi datang ke meja orang tua tadi dan bertanya " apakah yang anda maksud pak mengapa anda mengatakan hal seperti itu"

"banyak tanah yang masih kosong namun tak seorang pun menanam padi di tanah itu, yang tumbuh ia lah rumput dan ilalang " jawab orang tua itu.

"maksud bapak apa yah saya kurang paham"  jawa0 pemuda itu lembut.

Apakah kamu tau bahwa hp yang sedang kamu gunakan itu di buat oleh tangan manusia, manusia yang memiliki otak yang sangat berharga makanya ia berhasil membuat hp tersebut bahkan harga otaknya tak dapat kita beli, coba kamu pikirkan jika kamu di posisi mereka yang mengerjakan dan membuat hp itu " jawap pria tua itu.

Seketika pemuda itu terdiam dan bertanya siapakah bapak sebenarnya.

Pria tua itu menjawap dengan tenang. Saya hanya seorang pria tua sederhana dengan pemikiran yang sederhana pula. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun