Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengakui kekalahan dan Kesalahan

5 Maret 2017   20:22 Diperbarui: 6 Maret 2017   06:00 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seorang pemimpin harus mempunyai sikap mengakui kekalahan dan kesalahan. Orang yang mengakui kekalahan dan kesalahan adalah seorang Ksatria. Mengakui kekalahan dan kesalahan adalah orang yang selalu mengevaluasi dirinya dan mampu menerima kelebihan dan kekurangan. Sebaliknya orang yang tidak berani mengakui hal tersebut adalah orang yang sombong dan arogan.

Saya masih teringat Pilkada DKI 2017 putaran pertama. Ketika pengumuman quick count mulai dikumandangkan. Secara lapang dada AHY-Sylvi mengakui kekalahannya serta menelepon pihak yang menang. Serta mengucapkan selamat kepada pihak lawan. Sungguh sikap seorang kesatria sampai-sampai istri sendiri menumpahkan air mata pada jumpa pers kemaren.

Namun berbeda dengan paslon nomor 3 sebagai calon pemimpin jakarta lima tahun ke depan seharusnya sebagai panutan. Tidak berani mengakui kesalahnnya malah klarifikasi orang lain padahal sudah diklarifikasi duluan bahwasanya pihak ahok-djarot walk-out dikarenakan karena ada pesta pernikahan anak salah satu kader partai yang akan dihadiri bukan menduga-duga karena ada undangan dari investor. Tutur Anies saat wawancara di rumahnya oleh kompas Tv

Sama sekali tidak etis berkata seperti itu, untuk menutupi kesalahan kita terus memutarbalikan fakta. Karena seorang pemimpin memiliki jiwa kesatria harus mau mengakui kesalahan serta evaluasi diri.

Untuk kronologis rapat pleno dapat dilihat di sini

Pernyataan Sandi atas walkoutnya ahok di rapat Pleno di sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun