Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jakarta, Kena Deh !

15 Desember 2017   22:36 Diperbarui: 15 Desember 2017   22:51 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ibu kota begitu malang nasibmu sekarang, semua telah dikuasai orang-orang yang dengan ambisinya ingin mengubah jakarta menjadi kota yang terbaik di dunia namun pada kenyataannya tak seperti dibayangkan. Gubernur yang dahulu bekerja keras untuk kemajuan jakarta malah sekarang di balik jeruji sedang mendekam. Ya walaupun begitu beliau masih banyak waktu merenung dan sendiri memikirkan karir politiknya selanjutnya.

 Gubernur yang sekarang menjabat dapat dikatakan menjadi terobosan karena sekian banyak janjinya. Dari DP 0 persen, Transportasi yang terintegrasi aman dan terkendali, sampai pada program yang selalu diandalkan sampai saat ini. Yaitu Program OK OCE.

Program OKE OCE adalah andalan dari pasangan wakil dan gubenur sekarang. Program UKM yang seharusnya menjadi andalan untuk meningkatkan taraf kehidupan orang banyak. Namun pada kenyataannya Program OKE OCE adalah Program yang tidak lebih seseorang marketing kartu kredit yang menawarkan kepada orang untuk menggunakannya. Program OKE OCE tidak lebih hanya sebuah fasilitator dana untuk UKM. Padahal katanya terdahulu dikasih dana, tempat, diberikan mentor yang ahli sampai pada konsumennya dibawa kepada kita. Sungguh enak bukan? Kita tinggal lipat tangan semua bakal ada.

Ya sudahlah memang seperti itu sudah ditakdirkan Tuhan. Jakarta yang merupakan ibu kota negara hanya mungkin tersenyum dengan bualan dan mulut manisnya pemimpin sekarang. Namanya juga kemaren kampanye ya tidak salahnya toh, membuat iklan supaya lebih tertarik memilih. Namun apa daya rakyat jakarta salah memilih pemimpin. Bagaikan memilih kucing dalam karung. Tidak mengenal bentuk dan rupanya sudah coblos saja yang penting asyik. Pada akhinya jakarta kena tipu deh, padahal kotanya sudah tua, bisa ditipu hehehehe. Inilah pemimpin zaman now dengan segala ilmu lip Service nya mampu memikat semua masyrakat jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun