Mohon tunggu...
Rivaldy Setiawan
Rivaldy Setiawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - sosial

rinaldi setiawan mahasiswa universitas negeri malang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sosial Pembangunan Hanya Ilmu Pengetahuan?

11 Desember 2019   02:32 Diperbarui: 11 Desember 2019   02:41 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia media sosial sempat memunculkan film short movie yang membahas masalah dan dampak dari sebuah pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah dan kaum kapitalis. film tersebut berjudul "Sexy Killer", namun dalam pembahasan kali ini adalah tema atau konten dalam hal sosial pembangunan kurang diperhatikan oleh masyarakat terbukti dari video - video yang muncul atau menjadi trending topik yang membahas tentang sosial pembangunan sangatlah minim peminatnya.

Jika dibandingkan dengan video - video umum biasanya, alasan ini membuat kita berfikir bahwa konten - konten yang beredukasi merupakan konten yang berat sehingga peminat dari video atau filmnya harus berfikir, sedangkan konten yang lain merupakan konten hiburan yang dapat menghidupkan kembali selera humor pada penikmatnya.

Tentu saja konten tentang sosial pembangunan dianggap sangat minim peminatnya mungkin saja karena dalam penggunaan teknologi saat ini banyak orang memanfaatkanya untuk menghibur diri sebab itulah masyarakat lebih memilih video - video humor dan bincang - bincang ringan karena dianggap kebih santai dan membuat fun para penikmatnya.

Sosial pembangunan juga membahas masalah kompleks terhadap dampak sosial dan ekonomi masyarakat bagaimana akses masyarakat setelah adanya pembangunan, apakah dengan dilakukan pembangunan membuat masyarakat lebih sejahtera atau bahkan sebaliknya ? Inilah yang membuat bagaimana tingkat kepedulian masyarakat tentang pembangunan  dianggap minim peminatnya, dampak pembangunan sendiri akan menunjang bagaimana kehidupan  ekonomi dan sosial masyarakat karena pembangunan identik dengan perubahan, pasti ada saja yang berubah dari sebelumnya.

Apakah akan memodernkan masyarakatnya atau tidak, setelah perkembangan teknologi yang sangat cepat kita sadar bahwa dari sebuah video ternyata dapat menghasilkan uang, alasan inilah yang membuat adanya konten - konten tentang adanya pembangunan dan tentu saja dianggap produktif apalagi jika perkembangan dari medianya cepat berkembang, selain dapat mendapatkan pengalaman pengetahuan dan dapat memperoleh pemasukan sebagai ganti rugi lelah kalian, tentu saja pemuda ingin seperti itu, akan tetapi kurang adanya dorongan untuk memberanikan diri memulai sebuah karya membuat banyak pemuda menjadi enggan dan merasa malu saat ingin memulainya, namun dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan merupakan suatu nilai yang dapat dibeli apabila mengerti aspek kerjanya seperti contoh dari tema pembangunan dapat menghasilkan sebuah film yang dapat memberikan keuntungan pribadi, dapat dijadikan sebuah karya dan peran pemuda harusnya memberikan kesadaran terhadap lingkungan tentang pentingnya pembangunan beserta dampaknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun