Mohon tunggu...
Rivalda Putri P
Rivalda Putri P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Money

Krisis Ekonomi Indonesia akibat Datangnya Pandemi Covid-19

25 Juni 2021   16:45 Diperbarui: 4 Juli 2021   07:13 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada awal tahun 2020 lalu, dunia dihebohkan dengan munculnya virus berbahaya yang berasal dari kota Wuhan, China. Virus ini dikenal dengan sebutan Covid-19. Virus merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-Cov-2, salah satu jenis koronavirus. Virus ini bersifat menular kepada sesama manusia yang melakukan kontak fisik. Infeksi menyebar dari satu orang ke orang lain melalui percikan dari saluran pernapasan yang sering dihasilkan saat batuk atau bersin. Virus ini mulai masuk ke Indonesia pada awal Maret 2020. 

Mulai saat itu keadaan di Indonesia kacau karena banyak berita di luaran sana yang membuat banyak masyarakat ketakutan. Keadaan saat itu berubah 180 derajat. Untuk penanganan awal dari pemerintah yaitu pemerintah melakukan social distancing untuk memutus rantai penyebaran virusnya. Semua kegiatan seperti bekerja, sekolah, kuliah, dilakukan di rumah. 

Semua jalanan di tutup dan diberlakukan untuk semua daerah di Indonesia. Pemerintah menerapkan kebijakan PSBB yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar, dimana kebijakan ini mengakibatkan mobilitas masyarakat terhenti. 

Diterapkannya PSBB juga membuat pergerakan perekonomian lumpuh sementara. Dengan adanya kebijakan ini, beberapa hal juga menjadi kena dampaknya. Untuk para pekerja, mereka harus melakukan pekerjaan mereka di rumah atau biasa disebut WFH (Work From Home), sebenarnya bukan hanya pekerja saja, tapi para pelajar pun melakukan hal yang sama mulai tingkat TK sampai perguruan tinggi pun juga harus belajar secara online dan dilakukan di rumah masing-masing. 

Pandemi ini juga membuat keadaan menjadi susah karena semua serba keterbatasan. Seperti yang dirasakan para penjual dan pekerja pabrik. Untuk para penjual, pendapatan mereka berkurang dengan drastis dan untuk para pekerja pabrik, banyak dari mereka dengan terpaksa harus dirumahkan karena pabrik sudah tidak bisa melakukan kegiatan produksi. 

Memang saat pandemi ini datang, membuat banyak orang mengalami kesusahan dengan hilangnya pekerjaan dan berkurangnya pendapatan mereka. Banyak pabrik memang melakukan pengurangan para pekerjanya karena menurunnya permintaan di pasar dan barang yang akan diolah juga tidak bisa masuk dikarenakan adanya kebijakan PSBB. 

Pada kegiatan distribusi pun juga tidak bisa melakukan pengiriman ke luar daerah. Akibatnya mau tidak mau perusahaan harus mengurangi para pekerjanya, hal itu juga karena perusahaan juga ingin mengurangi biaya operasional untuk gaji pekerja. Semua mengalami kesulitan, mereka yang tiba-tiba kehilangan pekerjaan juga mau tidak mau harus membanting setir dengan mencari cara lain agar tetap mendapatkan penghasilan untuk kehidupan sehari-hari.

Kesusahan tersebut juga dirasakan oleh negara. Keadaan ekonomi saat pandemi sangat berpengaruh. Krisis ekonomi di Indonesia tidak bisa dihindari saat pandemi ini melanda. Seperti yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani, beliau menyampaikan bahwa perekonomian Indonesia tak bisa terhidar dari dampak pandemi Covid-19. 

Pada kuartal II-2020, faktor utama yang menyebabkan hal itu adalah konsumsi rumah tangga dan investasi juga terkontraksi dalam. Kontraksi Ekonomi Indonesia mencapai 5,3%. Aspek yang terkontraksi sangat dalam ini dilihat pada sektor konsumsi yang bisa dilihat minus sebesar 5,6% dan investasi minus sebesar 8,6%. Tidak hanya itu, ekspor juga minus sebesar 11,7% dan impor minus dengan angka 17%.

Salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang macet. Macetnya pertumbuhan ekonomi ini mungkin salah satunya adalah adanya kebijakan PSBB yang diberlakukan dengan tujuan agar memutus rantai penyebaran virus. Namun, dengan adanya kebijakan ini menyebabkan salah satunya pada sektor pariwisata menjadi terhambat. 

Dengan dibatasinya kegiatan di luar ruangan terlebih lagi dilarang pergi ke luar daerah, membuat sektor pariwisata menjadi menurun peminatnya. Seperti pada daerah pulau Bali, turis dari dalam negeri maupun luar negeri berkurang drasti atau bahkan tidak ada karena adanya pandemi ini. Banyak yang merasakan dampak ini, mulai dari penginapan, para penjual di daerah wisata sampai ke transportasi. Dengan berkurangnya para turis dari luar negeri, pemasukan negara juga ikut menurun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun